POLITIK, “TAHADANG BUAH BUNGUR”

Posted by : wartaidaman 22/01/2024
 
WARTAIDAMAN.com   

 

Oleh: Noorhalis Majid  
Ambin Demokrasi  |  
 

Warga bercerita, ada caleng petahana maju bertarung lagi, namun sudah tidak berani datang menemui warga, sebab janji 5 tahun lalu ditunggu sekian lama, tidak pernah terwujud. Bila ditanya, selalu saja menyalahkan sistem, pihak lain, sibuk mencari kambing hitam.

Padahal yang diminta sederhana, tolong perbaiki jalan di lingkungannya, sebab tidak pernah ada sentuhan pemerintah. Warga justru “batuturukan”, dari pada lelah menunggu pemerintah tidak kunjung terealisasi.

Kelompok nelayan mengeluhkah hal yang sama. Ada caleg berjanji mempermudah pembelian bahan bakar. Tapi alih-alih mempermudah, justru keadaannya semakin sulit dan mahal.

Supir truk, tronton, terpaksa main kucing-kucingan mendapatkan BBM. Melakukan berbagai cara, termasuk antri melangsir menggunakan mobil pribadi, agar BBM untuk bekerja tersedia. Padahal janji kemudahan mendapatkan BBM selalu disampaikan.

Petani pun tidak kalah serunya. Pupuk selalu menjadi “jualan” kampanye. Tapi kenapa tidak pernah tuntas persoalaannya?. Sekedar memperbaiki data dan cara distribusi saja, seolah sulit sekali dilakukan. Dan janji perbaikan terus disampaikan pada setiap kampanye.

Tentu banyak contoh lainnya. Nah sekarang, terhadap caleg yang sudah berjanji dan kemudian tidak menepatinya, tidak perlu ditunggu. Sebab sama halnya “tahadang buah bungur”. Lebih baik perbaiki cara memilih caleg, yaitu lihat rekam jejaknya, bukan janji manisnya. Karena rekam jejak menjadi jaminan apakah seseorang mampu bekerja atau tidak.

Pohon bungur menjadi pembelajaran, walau bentuknya besar, bunganya lebat, hingga dikira segera berbuah. Ternyata bunga yang lebat itu satu persatu berguguran, tidak pernah menjadi buah. Menunggunya berbuah, seperti pekerjaan sia-sia. Karena bungur hanya sampai pada berbunga, tidak akan berbuah.

Begitu juga bila ada caleg hanya pandai berjanji namun tidak menepatinya, sama halnya “tahadang buah bungur”. Karena kemampuannya hanya sampai pada janji, bukan bukti menepati. (nm)

 

 

 

 

Views: 7

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *