WARTAIDAMAN.com
Oleh : Eggi Sudjana
Ketua TPUA = Tim Pembela Ulama dan Aktivis
Jakarta |
Bahwa ciri Khas kepemimpinan Fir’aun adalah membunuh , menindas , mecah belah Rakyat nya , Diskriminatif serta sombong dan sewenang-wenang (zalim). Fir’aun sombong karena menolak kebenaran wahyu ALLAAH SUBHANNAH WA TA ALA , yang dibawa Nabi Musa AS. Fir’aun zalim, karena menindas Kaum Bani Israel yang mengikuti petunjuk Nabi Musa AS.
Mengenai karakter zalimnya Fir’aun, ALLAAH telah mengabadikannya dI Al Qur’an dalam surat Al Qosas ( 28 ) ayat 4:
اِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِى الْاَ رْضِ وَجَعَلَ اَهْلَهَا شِيَـعًا يَّسْتَضْعِفُ طَآئِفَةً مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ اَبْنَآءَهُمْ وَيَسْتَحْيٖ نِسَآءَهُمْ ۗ اِنَّهٗ كَا نَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ
“Sungguh, Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah-belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (Fir’aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan.”
Mengenai kesombongan Firaun, telah disebutkan QS. Al-Qasas 28: Ayat 39:
وَا سْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُوْدُهٗ فِى الْاَ رْضِ بِغَيْرِ الْحَـقِّ وَظَنُّوْۤا اَنَّهُمْ اِلَـيْنَا لَا يُرْجَعُوْنَ
“Dan dia (Fir’aun) dan bala tentaranya berlaku sombong di bumi tanpa alasan yang benar, dan mereka mengira bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami.”
Bahwa akhir-akhir ini, rezim Jokowi makin sombong, keras kepala, menolak kritik rakyat atas perilakunya. Saat Jokowi menyatakan Presiden boleh kampanye dan memihak, segenap elemen anak bangsa mengkritiknya.
Sampai-sampai PP Muhammadiyah melalui Majelis Hukum dan HAM menuntut Jokowi menarik pernyataannya. Namun, dengan sombongnya Jokowi mengignore / mengabaikannya.
Buntuntnya, sejumlah sivitas akademika baik dari UGM, UII, UI, Unand, dll, kompak mengkritik Jokowi. Tapi tetap saja, Jokowi sewenang – wenang sombong dan kepala batu.
Mengenai kezaliman Jokowi, sudah tak terhitung lagi. Jokowi zalim dan menindas terhadap para aktivis Buruh / Pekerja bahkan memecah belah diantara para aktivis Buruh / pekerja itu dalam menerapkan UU Cipta Kerja yang telah ditolak oleh seluruh elemen Buruh juga Rakyat. Jokowi zalim terhadap umat Islam dengan mengkriminalisasi bahkan lewat Perpu nya membubarkan HTI dan FPI. Terakhir Jokowi juga zalim pada partainya sendiri, PDIP, Jokowidodo menghianati sekaligus membangkang pada Megawati Ketum PDIP .
PDIP yang telah membesarkan Jokowi pun tak luput dizalimi. Bendera PDIP dipaksa diturunkan saat Jokowi kunjungan ke Jogja.
Karena itu, sudah saatnya segenap elemen anak bangsa mengakhiri kesombongan dan kezaliman Jokowi. PDIP, harusnya segera menerima aspirasi Pemakzulan Jokowidodo , termasuk yang sudah dikirim ke DPR oleh TPUA , tapi Aneh nya DPR RI / Puan Maharani malah menolak Kehadiran Saya dan Teman-Teman dari TPUA , EMAK2 ASPIRASI , ARM dan Beberapa Tokoh lain nya seperti Ahmad Khozinuddin , Fikri Bareno dan Daeng Wahidin .
Partai lain, harusnya juga kompak segera mengaktivasi Pasal 7A dan 7B UUD 1945 untuk memakzulkan Jokowi. Oleh karena kualifikasi Hukum nya sudah terpenuhi , yaitu : 1. Perbuatan melawan / melanggar Hukum . 2. Melakukan perbuatan tercela dan 3. Tidak menenuhi persyaratan untuk menjalankan sebagai Presiden . Dalam acara pertemuan tokoh Petisi 100, semua juga sepakat untuk segera memakzulkan Jokowi.
Karena Jokowi, yang mengadopsi kepimpinan ala Fir’aun, tidak akan berhenti dari sifat sombong dan zalimnya, kecuali kekuasaannya ditenggelamkan. Mari, tenggelamkan kekuasaan Jokowi yang berijazah palsu secara konstitusional dan Extra konstitusional People Power agar tidak lagi sombong dan zalim serta menindas kepada Rakyat Kita semua.