
Penerjemah/ Editor : Reza Nasrullah
wartaidaman.com
Pengantar Redaksi: Berikut ini adalah transkrip terjemahan pidato Perdana Menteri Pakistan Tuan Imran Khan pada sidang umum PBB tanggal 24 September 2021. Isinya tentang krisis iklim yang sedang melanda dunia dengan segala dampaknya yang mencemaskan semua penduduk bumi. Beliau kemudian bicara tentang penyakit korupsi para pemimpin di negara-negara berkembang atau masih miskin, namun hasil korupsinya diselundupkan ke surga-surga pajak di negara-negara Eropa. Dan yang terakhir beliau menguraikan apa yang sebenarnya terjadi di Kashmir dari kacamata seorang pemimpin yang muslim dari negara Islam Pakistan. Pidato ini lah yang menurut sebagian pengamat menjadi sebab beliau kemudian dilengserkan dari jabatannya pada 2022. Dan tahun ini 2023 beliau divonis penjara dengan dakwaan korupsi. Padahal pidato beliau sangat mewakili aspirasi ummat Islam sedunia, termasuk kita di Indonesia. Semoga menginspirasi.
Yang Mulia Imran Khan, Perdana Menteri Republik Islam Pakistan
Negara-negara kaya harus menunjukkan kemauan politik. Mereka seharusnya tidak mengijinkan mengalirnya uang modal dari Negara-negara miskin hasil korupsi ke Negara mereka. Bagaimana mungkin Negara-negara miskin mampu memenuhi target pembangunan berkelanjutan PBB bila anggaran untuk pembangunan manusia dengan mudahnya menghilang?
Harus ada alat pencegahan. Para elit korup tidak boleh diijinkan melarikan uang korupsinya dan disimpan di surga pajak. Mengapa dianggap legal menyediakan surga pajak di mana anda memiliki akun-akun rahasia?
Dunia sedang berubah. Jika yang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya maka akan berlaku segera sebuah krisis, yang kemudian akan membesar. Bank Dunia, IMF dan Bank Pembangunan Asia harus menemukan cara menyetop penjarahan ini.
Poin ketiga saya adalah kebencian terhadap Islam (islamophobia); Terdapat 1,3 milyar muslim di seluruh dunia yang bermukim di berbagai benua. Islamophobia sudah tumbuh sejak 9 september 2001. Gejala ini menyalakan alarm dan telah menciptakan perpecahan/pertentangan.
Para wanita muslimah yang memakai hijab telah dianggap bermasalah. Mereka dipersepsi sebagai senjata. Seorang wanita bisa melepas bajunya di beberapa Negara tetapi dia tidak dibolehkan menambahkan pakaiannya? Dan mengapa hal ini terjadi? Karena beberapa pemimpin Barat menyamakan Islam dengan terorisme.
Apa sebenarnya Islam radikal? Sesungguhnya yang ada hanyalah SATU ISLAM, yakni yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Mengapa ada islamophobia? Bagaimana seorang warga biasa Amerika membedakan antara muslim moderat dengan muslim radikal? Ini tidak ada kaitannya dengan agama kami.
Kami telah menghadapi islamophobia sambil perjalanan ke luar negeri; dan di Negara-negara eropa, hal ini sedang meminggirkan komunitas-komunitas muslim. Dan peminggiran menciptakan ruang untuk dan mengarah kepada radikalisasi.
Poin saya di sini adalah bahwa kita harus menyoroti hal ini. Usai peristiwa 11 September 2001 (maksudnya pemboman dan penghancuran menara kembar WTC di New York), perang melawan “Islam radikal” dimulai, dan tidak ada pemimpin muslim dunia yang menjelaskan kepada Barat bahwa tidak ada sesuatu yang namanya islam radikal.
Yang ada adalah batas-batas pemisahan radikal dalam setiap masyarakat, namun dasar semua agama adalah kasih sayang dan keadilan.
Sayangnya para pemimpin muslim tidak mampu menjelaskan. Kami gagal sebagai dunia Muslim untuk menerangkan bahwa tidak ada yang namanya Islam radikal. Di Pakistan, kami diumpamakan sebagai mata badai radikalisme dan pemerintahan kami memunculkan sebuah istilah: “moderasi yang dicerahkan”.
Tentang serangan-serangan bunuh diri; karena para pembom 9 september memang melakukan serangan bunuh diri, maka semua jenis teori dikeluarkan tanpa telaahan yang memadai. Hal yang aneh kemudian teori-teori ini menyamakan serangan-serangan bunuh diri dengan Islam.
Tidak ada seorangpun yang berusaha berteori tentang para pembom Tamil Tigers dan Kamikaze Jepang. Tidak ada seorangpun menyalahkan agama ketika kedua kelompok di atas melakukan serangan-serangan bunuh diri, dan memang begitulah seharusnya, karena tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan.
Satu hal paling penting yang ingin saya katakan, demi menjelaskan islamophobia ini, di mana saya telah lama berkarir dalam olahraga cricket di Barat dan saya paham betul bagaimana cara berfikir Barat. Salah satu alasan islamophobia adalah munculnya sebuah buku pada 1989 yang isinya menyebutkan Nabi kami, Muhammad SAW sebagai setan dan mengolok-olok beliau.
Barat tidak dapat memahami apa masalahnya. Mereka tidak melihat agama seperti cara kami. Dengan demikian, bagi pandangan mereka, Islam adalah agama yang tidak toleran. Di sinilah titik berangkat masalahnya.
Dan setiap 2-3 tahun seseorang akan men-setan-kan Nabi kami yang mulia, SAW, para muslim kemudian bereaksi, maka Barat kemudian menyebut kami tidak toleran.
Saya menyalahkan beberapa orang di Barat yang memprovokasi para muslim. Namun di sinilah para pemimpin muslim membiarkan komunitasnya jatuh mentalnya. Nabi kami SAW adalah saksi atas kitab suci kami, Al-Qur’anul kariim.
Nabi SAW adalah teladan yang kami ingin hidup dengannya. Beliau telah menciptakan Negara kesejahteraan di Madinah.
Saya mendengar hal-hal asing tentang Islam yg menyatakan bahwa Islam menindas wanita dan kaum minoritas. Negara Madinah adalah yang pertama di dalam sejarah dunia yang mengayomi wanita: para janda, dan yang miskin. Negara mengumumkan bahwa semua manusia adalah setara, apapun warna kulitnya.
Nabi SAW mengumumkan bahwa salah satu amalan termulia adalah membebaskan seorang budak. Jikapun tidak, anda harus memperlakukannya setara dengan anggota keluarga anda. Maka kemudian terjadilah hal-hal yang tidak terpikirkan sebelumnya: para budak menjadi raja, dan dinasti bekas budak terbentuk. (catatan penerjemah: seperti dinasti Mamluk di Mesir. Mamluk artinya budak).
Lebih lanjut tentang kaum minoritas. Dalam Islam adalah tugas suci melindungi tempat-tempat ibadah semua agama. Telah dideklarasikan bahwa semua manusia adalah setara. Khalifah keempat (yaitu Ali bin Abu Thalib) kalah di pengadilan melawan gugatan seorang warga beragama Yahudi. Tidak ada satu orang pun di atas hukum.
Jika komunitas muslim berlaku tidak adil terhadap minoritas maka dia melawan ajaran Islam itu sendiri. Nabi SAW hidup dalam hati kami, maka ketika beliau di-persetan-kan, kami benar-benar sakit hati.
Saya selalu membayangkan apa yang akan saya ungkapkan dan mendidik dunia tentang Islam jika saya berkesempatan berdiri di depan forum ini.
Dalam masyarakat Barat, holocaust diperlakukan dengan penuh sensitive karena hal ini menyakiti hati kaum yahudi. Maka hal yang sama kami minta: jangan sakiti hati kami dengan menghina nabi suci kami Muhammad SAW. Hanya itu permintaan kami.
Sekarang saya akan berbicara tentang Kashmir. Ketika kami berkuasa, prioritas pertama kami adalah menjadikan Pakistan sebagai Negara yang berusaha paling maksimal demi perdamaian.
Bergabung dalam perang melawan terorisme, Pakistan telah mengalami episode-episode terburuknya. Kami kehilangan 70.000 jiwa dalam perang ini dan kerugian ekonomi senilai US$ 150 milyar.
Kami bergabung perang melawan Uni Soviet pada 1980an. Pakistan melatih para mujahidin di bawah komando personil USA. Uni Soviet menyebut para mujahidin teroris, dan USA menyebutnya para pejuang kemerdekaan, pada waktu itu.
Uni Soviet pergi, USA berkemas pergi juga. Tiba-tiba terjadilah serangan 11 September lalu kami bergabung dengan USA dan menyatakan kepada para mujahidin bahwa ini adalah bukan perjuangan kemerdekaan melainkan melawan terorisme. Mereka tiba-tiba mencap kami sebagai anggota jaringan musuh. Hal ini menjadi mimpi buruk kami ketika mereka berbalik memusuhi kami.
(bersambung)
Views: 17