Terjemahan Bersambung (3) ; Pidato Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan di Depan Sidang Umum PBB, 24 September 2021

Posted by : wartaidaman 17/08/2023
Penerjemah/ Editor : Reza Nasrullah

wartaidaman.com

 

Pengantar Redaksi: Berikut ini adalah transkrip terjemahan pidato Perdana Menteri Pakistan Tuan Imran Khan pada sidang umum PBB tanggal 24 September 2021. Isinya tentang krisis iklim yang sedang melanda dunia dengan segala dampaknya yang mencemaskan semua penduduk bumi. Beliau kemudian bicara tentang penyakit korupsi para pemimpin di negara-negara berkembang atau masih miskin, namun hasil korupsinya diselundupkan ke surga-surga pajak di negara-negara Eropa. Dan yang terakhir beliau menguraikan apa yang sebenarnya terjadi di Kashmir dari kacamata seorang pemimpin yang muslim dari negara Islam Pakistan. Pidato ini lah yang menurut sebagian pengamat menjadi sebab beliau kemudian dilengserkan dari jabatannya pada 2022. Dan tahun ini 2023 beliau divonis penjara dengan dakwaan korupsi. Padahal pidato beliau sangat mewakili aspirasi ummat Islam sedunia, termasuk kita di Indonesia. Semoga menginspirasi.

 

Yang Mulia Imran Khan, Perdana Menteri Republik Islam Pakistan

Uni Soviet pergi, USA berkemas pergi juga. Tiba-tiba terjadilah serangan 11 September lalu kami bergabung dengan USA dan menyatakan kepada para mujahidin bahwa ini adalah bukan perjuangan kemerdekaan melainkan melawan terorisme. Mereka tiba-tiba mencap kami sebagai anggota jaringan musuh. Hal ini menjadi mimpi buruk kami ketika mereka berbalik memusuhi kami.

70.000 jiwa warga Pakistan tewas akibat perang yang tidak ada hubungan sama sekali dengan kami. Tidak ada orang Pakistan yang terlibat serangan 11 September. Jadi ketika kami berkuasa, memutuskan membubarkan semua kelompok militant. Keputusan yang disepakati semua partai politik.

Saya tahu India terus mengatakan kami memiliki organisasi-organisasi militan namun saya undang pengawas PBB datang dan menyaksikan sendiri. Yang kedua kami telah memulai memperbaiki situasi perbatasan dan berkomunikasi dengan Afghanistan dan Iran.

Kemudian kami membuka komunikasi juga dengan India. Ijinkan saya menceritakan hubungan saya dengan India. Gara-gara main cricket yang diikuti oleh semangat menggebu di anak benua, saya punya banyak teman yang baik di India. Saya selalu gembira bertandang ke India.

So my first move was to reach out to Modi & I said let’s work our differences, leave our past behind & our main priority should be our people as we have similar problems; poverty & climate change. Highest number of people reside in subcontinent.

Maka langkah pertama saya adalah membuka komunikasi dengan Modi dan saya katakana mari kita membicarakan perbedaan-perbedaan di antara kita, tinggalkan masa lalu di belakang dan prioritas utama kita haruslah rakyat masing-masing yang masalah-masalahnya mirip yaitu kemiskinan dan dampak perubahan iklim. Paling banyak jumlah manusia berdomisili di anak benua ini.

Ternyata tidak ada tanggapan sama sekali. Kami pikir harus menunggu sampai tibanya pemilu di India, di mana BJP adalah sebuah partai nasionalis. Sementara itu, seorang bocah Kashmir yang telah diradikalisasi oleh militer India, meledakkan dirinya di tengah sebuah konvoi India. Maka langsung saja India menyalahkan Pakistan.

Saya katakan tunjukkan kami bukti dan kami akan bertindak. Kami malah punya bukti campur tangan India dalam beberapa serangan teroris di provinsi Balukhistan kami. Bahkan kami menangkap mata-mata mereka bernama Kulbushan Yadav yang mengakui kejahatannya.

Bukannya menunjukkan bukti keterlibatan Pakistan dalam serangan Pulwama, mereka malah mencoba membom kami. Kami membalas dan menangkap pilot pesawat pembomnya lalu kami kembalikan besoknya agar tidak menaikkan ketegangan.

Pada masa kampanye pemilunya, tuan Modi memakai kalimat-kalimat seperti “ini hanyalah sebuah trailer. Film yang sebenarnya akan menyusul”. Kami mengira usai pemilu akan bisa dibangun hubungan normal. Ternyata tidak.

Usai pemilu kami baru menyadari India sedang menyudutkan kami agar masuk ke dalam daftar hitam FATF demi mengisolasi kami secara ekonomi. Inilah titik ketika kami menyadari adanya sebuah agenda.

Maka kemudian terjadilah penghapusan artikel 370 yang sebelumnya berfungsi menjaga status khusus Kashmir. Mereka kemudian menaikkan jumlah tentara di Kashmir dan menjadikan 8 juta penduduknya terkurung dalam status darurat militer.

Tuan presiden; saya harus menjelaskan apa itu RSS. Tuan Modi adalah ‘seorang anggota yang hidup’ dari RSS. Ini adalah sebuah organisasi yang terinspirasi dari Hitler dan Mussolini. Mereka meyakini superioritas ras persis sama dengan Nazi yang meyakini supremasi ras Arya.

Ini sebenarnya pengetahuan yang terbuka. RSS meyakini superioritas ras Hindu. Dia membenci muslim maupun Kristen. Mereka percaya era keemasan Hinduisme telah dihentikan oleh atau karena penguasaan Muslim. Mereka secara terbuka menyatakan kebencian kepada kaum muslimin dan Kristen.

Semua ini terbuka. Anda bisa mencarinya di google siapa saja para bapak pendiri RSS seperti Golwalkar. Dengan ideologi kebencian inilah  mereka membunuh Mahatma Gandhi.

Ideologi kebencian ini membolehkan para preman RSS membantai 2000 muslim di Gujarat. Partai Kongres menyatakan para teroris sedang dilatih di kamp-kamp pelatihan RSS. Modi tidak diijinkan bepergian ke USA.

Pola pikir seperti apa yang mengurung 8 juta manusia? Kaum wanita, anak-anak, dan penderita sakit. Apa yang saya tahu Barat tidak akan membiarkan 8 juta binatang dikurung. Sedangkan ini adalah manusia.

Kesombongan telah membutakan Perdana Menteri Modi dan BJP. Ini adalah superioritas ras. Apa yang dia pikir akan terjadi bila di membuka larangan keluar rumah?

Anda pikir orang Kashmir akan menerima sebuah status quo baru dengan pembatalan/penghapusan artikel 370? 100 ribu jiwa telah melayang, ribuan wanita telah diperkosa. PBB telah menerbitkan laporan tentang ini. Namun dunia tidak berbuat apapun dan hanya melihat India sebagai pasar yang luar biasa besarnya. Materialisme telah melecehkan kemanusiaan.

Apa yang akan terjadi jika larangan darurat keluar rumah dihentikan? Modi mengatakan ini perlu demi kesejahteraan orang Kashmir. Tapi akan yang akan terjadi bila 8 juta orang Kashmir melawan larangan ini dan menghadapi 900.000 tentara? Saya kuatir akan terjadi banjir darah.

Cara bagaimana orang Kashmir dikurung seperti binatang di rumah-rumah mereka sendiri. Para pemimpin politik mereka ditangkapi, bahkan yang pro India juga. 13.000 anak-anak laki-laki ditangkapi dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui. Kaum muda dibutakan dengan kekerasan. Ini hanya akan memperparah radikalisasi.

Kami kuatir aka nada insiden seperti Pulwama lagi, dan India akan menyalahkan Pakistan, seperti biasanya.

Menteri Luar Negeri India mengatakan Pakistan memiliki 500 personil teroris yang menunggu di perbatasan. Apa yang akan mereka lakukan melawan 0,9 juta tentara? Mereka hanya ingin membuat alasan, kata-kata sakti tentang terorisme islam.

Istilah: terorisme islam membolehkan India mengabaikan hak-hak kemanusiaan dan meningkatkan kekejamannya terhadap bangsa Kashmir.

Demi apa kami merusak perdamaian? Semua ini karena India tidak punya narasi yang tersisa. Akan terjadi lagi insiden Pulwama akibat kekejaman mereka sendiri di Kashmir. Kemudian mereka menyalahkan bahkan mencoba membom kami lagi.

Apakah anda tidak berpikir bahwa 180 juta muslim India akan teradikalisasi ketika mereka menyaksikan bagaimana 8 juta saudara mereka dikurung? Dan bagaimana dengan 1,3 milyar muslim dunia yang menyaksikan dan mengetahui ini hanya terjadi atas saudara mereka di Kashmir?

(bersambung)

RELATED POSTS
FOLLOW US