
WARTAIDAMAN.com
Dr.H.M.Suaidi,M.Ag.
Deep learning dalam konteks pendidikan bukan sekadar menghafal, tetapi proses pembelajaran yang menekankan pada pemahaman mendalam, refleksi kritis, dan kemampuan menerapkan pengetahuan dalam berbagai situasi nyata.
A. Strategi Jitu Merancang Pembelajaran Deep Learning.
1. Mulai dari Capaian Pembelajaran (CP) Rancang tujuan pembelajaran berdasarkan CP yang terintegrasi dengan kompetensi literasi dan numerasi. Fokus pada esensi materi, bukan kuantitasnya.
2. Gunakan Pendekatan Pembelajaran Aktif Terapkan problem-based learning, project-based learning, dan inquiry learning agar siswa aktif berpikir, bertanya, dan menemukan.
3. Bangun Koneksi Kontekstual Kaitkan materi dengan kehidupan nyata agar siswa merasa pembelajaran relevan dan menyentuh aspek kehidupan mereka.
4. Berikan Ruang Refleksi dan Kolaborasi Deep learning berkembang dari diskusi, tanya-jawab, dan refleksi. Jadikan kelas sebagai ruang terbuka berbagi ide dan pengalaman.
B. Strategi Asesmen Mendukung Deep Learning
1. Gunakan Asesmen Diagnostik. Di awal semester, petakan kebutuhan belajar siswa. Ini akan jadi pijakan dalam merancang pembelajaran yang tepat sasaran.
2. Kembangkan Asesmen Formatif . Asesmen tidak hanya untuk nilai, tapi alat refleksi. Gunakan rubrik, umpan balik kualitatif, dan portofolio untuk menilai proses.
3. Asesmen Sumatif yang Autentik. Akhiri pembelajaran dengan tugas yang menuntut penerapan konsep: esai reflektif, proyek mini, atau presentasi hasil analisis
Jadi kesimpulan yang harus kita pahami.
Guru hebat bukan hanya pengajar, tapi perancang pembelajaran yang memanusiakan peserta didik.
Semester baru adalah momentum untuk bertransformasi: dari guru biasa menjadi fasilitator deep learning. Ayo mulai dengan strategi yang tepat dan semangat perubahan.
Muga bermanfaat.
*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 040625
Views: 11