Diplomati Peci Hitam Ala Bung Karno

Posted by : wartaidaman 20/03/2025
 

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Kota Kufah di Irak merupakan kota asal kopiah, sebuah penutup kepala tradisional khas Arab. Di Indonesia, Bangka Belitung merupakan salah satu daerah penghasil kopiah resam.

Di masa Sunan Giri Gresik, kopiah alias peci tak cuma menjadi busana para santri tapi juga bahan barter dengan cengkeh. Hal itu umumnya dilakukan oleh para santri asal Maluku yang dikenal sebagai penghasil cengkeh dan aneka rempah lainnya.

“Dari situlah persebaran kopiah dimulai hingga ke seluruh penjuru Nusantara,” tulis Abdul Mun’im DZ dalam buku “Fragmen Sejarah NU, Menyambung Akar Budaya Nusantara” yang diterbitkan Pustaka Compass.

Kala itu, ia melanjutkan, pemakaian kopiah menjadi salah satu bentuk kezuhudan seseorang. Bila sembahyang melepaskan kopiah akan dianggap kurang utama. Bahkan, tulis mantan Wakil Sekjen PBNU itu, santri yang berani melepas kopiah dalam kesehariannya akan distigma sebagai santri badung yang melanggar tata krama, aturan, dan pelajaran. Setidaknya akan diolok-olok sebagai santri gundul.

Dalam perkembangannya kemudian, untuk para santri atau warga masyarakat yang telah berhaji tetap mengenakan kopiah tapi warna putih dengan bahan non beludru seperti kopiah hitam. Kala itu, mereka yang belum berhaji akan sungkan dan malu hati bila mengenakan kopiah putih. “Itu sebetulnya kesepakatan tak tertulis saja tapi masyarakat dahulu lebih tahu adat untuk tidak melanggarnya,” tulis Mun’im.

Hingga kini, Gresik tetap terdepan dalam industri kopiah meski kota-kota lain ikut memproduksinya seperti Kudus, Pekalongan, dan Tasikmalaya.

Kopiah bukan lagi sekadar aksesoris yang identik dengan gaya busana muslim. Namun ternyata kopiah ini merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia sebelum kemerdekaan tahun 1945.

Ketenaran kopiah sendiri tidak lepas dari gaya busana presiden pertama Indonesia yakni Ir Soekarno. Soekarno selalu menggunakan kopiah saat memperjuangkan kemerdekaan. Ternyata sejak zaman sebelum kemerdekaan, sudah ada satu toko kopiah di Kota Cirebon. Toko itu adalah toko kopiah H.S Rohani A. Moethalib yang berlokasi di jalan Pasuketan nomor 54 Kota Cirebon.

“Toko ini sudah ada dari zaman sebelum kemerdekaan Indonesia,” kata Arfinaldi Hadi (55) yang merupakan cucu dari Abdoel Moethalib pendiri pertama toko kopiah ini.

Karena sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia, tidak sedikit tokoh-tokoh nasional pun menggunakan kopiah hasil karya dari toko yang satu ini. “Bung Karno sempat menggunakan kopiah hasil karya kakek saya. Selain itu juga Buya Hamka, Adam Malik, Gus Dur, Ma’ruf Amin (Wakil Presiden 2019-2024) sama mantan Gubernur Jabar Pak Ridwan Kamil pernah pakai kopiah dari sini,” ujarnya.

Ia juga sempat mendapatkan cerita dari kakeknya, pada tahun 1950 silam, Presiden Soekarno sempat berorasi di Cirebon dan sempat melelang kopiah buatan kakeknya untuk membiayai pembangunan Kota Cirebon.

“Perjalanan kopiah kami memang cukup panjang dan banyak cerita mulai dari sebelum kemerdekaan sampai sudah merdekanya,” paparnya.

Ia menjelaskan, dahulu merek dari kopiah ini adalah A. Moethalib yang merupakan nama dari kakeknya. Namun pada tahun 1900-an, generasi kedua penerus dari toko ini yang merupakan ibunya bernama Hj Siti Rohani yang berinisiatif menambahkan namanya sebagai merek kopiah.

Bukan tanpa alasan, pasalnya saat itu banyak sekali produk palsu kopiah A. Moethalib yang beredar di wilayah Cirebon Raya (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan). Oleh karena itu, akhirnya merek dari kopiah yang satu ini berubah menjadi kopiah H.S Rohani A. Moethalib untuk mencirikan kopiah yang original.

“Ibu saya kan generasi kedua yang melanjutkan usaha ini memang dulu nama mereknya kopiah ini A. Moethalib. Tapi setelah banyak yang palsu akhirnya ditambah nama ibu saya sebagai ciri kopiah produksi kami yang asli,” terangnya.

Meskipun sudah ada penambahan nama pada merek kopiah, ayah dari 3 orang anak ini menjelaskan jika sampai dengan saat ini tidak pernah ditinggalkan oleh para pelanggan setianya.

“Alhamdulillah walaupun namanya udah ganti, pelanggan masih beli karena kami tetap mempertahankan kualitas kopiah,” bebernya. (Ridar dan berbagai sumber)

 

 

 

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Ayoo...Bantu Bangun Kembali Masjid Palestina
Rp.10.000 Insyaa ALLAH cukup, mau lebih bagus, mau rutin lebih bagus

untuk berdonasi aman, klik link di bawah ini
https://lazisdmi.com/campaign/bantu-bangun-kembali-masjid-palestina?ref=1hhm4

 

BACA JUGA :

LAZIS DMI Luncurkan Gerakan Nasional “Infaq 10rb untuk Bangun Kembali 100 Masjid di Gaza” Ajakan untuk Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid di Bulan Ramadhan

Views: 17

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *