WARTAIDAMAN.com
Pengamat politik Banua, Ramadhan Barito Al-Banjari menyampaikan analisisnya terkait perkembangan politik jelang Pilkada Kota Banjarbaru pasca Pemilu Legislatif yang baru lalu.
“Kelihatannya di permukaan adem ayem saja, padahal kasak kusuk dibelakang layar tengah gencar dilakukan berbagai pihak yang berkepentingan dalam ajang pertarungan politik tersebut,” kata Ramadhan membuka percakapan pada awak media, Senin (1/4/2024).
Melihat dan mencermati hasil pemilu legislatif yang baru lalu dan tercermin pada komposisi anggota DPRD periode 2024-2029 dimana Partai Golkar sebagai peraih kursi terbanyak (6 kursi) yang otomatis dapat mengusung Calon Walikota tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain membuat Ramadhan yakin Golkar akan turun gelanggang dan menantang petahana Aditya Mufti Arifin pada Pilkada akhir 2024 mendatang.
“Golkar sedang diatas angin, Golkar dapat menaruh kadernya sebagai Calon Walikota Banjarbaru bahkan sekaligus juga di posisi Calon Wakil jika mau,” kata Ramadhan.
Ia menambahkan dengan posisi PPP yang tidak lolos Senayan,walaupun masih menunggu hasil keputusan MK, berdampak pada lemahnya posisi Aditya di mata para pesaing penantangnya.Sudah bukan rahasia lagi bahwa akses dengan pusat sangat berperan penting dalam kemajuan sebuah kota/kabupaten di Indonesia,” jelas Ramadhan, “Pertanyaannya, sekarang tanpa dukungan di Senayan apakah Aditya akan mampu membawa Kota Banjarbaru menjadi lebih baik?”
“Disinilah peluang besar akan jatuh pada Golkar, seperti kabar sebelumnya kan Supian HK sudah men-spill beberapa nama, yang jelas sudah diucapkan adalah Gusti Iskandar Sukma yang jika maju lagi akan mencoba peruntungannya untuk keduakalinya dan masih ada dua nama lagi yang masih disembunyikan untuk dibawa ke DPP Golkar,dua nama ini bisa saja memberi efek kejut dan menjadi magnet bagi para pemilih di Banjarbaru.
Yang jelas perkembangan Pilkada Banjarbaru akan menarik karena masih ada kemungkinan majunya calon dari Partai politik lainnya.
Kita lihat saja dan ikuti perkembangan selanjutnya,”tutup Ramadhan.
Comments are closed.