
WARTAIDAMAN.com
JAKARTA
Direktorat Jenderal Komunikasi
Publik Dan Media bersama Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bekerjasama melakukan kegiatan Webinar dengan tema: “Mewaspadai Judi
Online “,pada hari Kamis ,27 Maret 2025.
Adapun kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat agar mewaspadai bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari judi online.
Narasumber yang di hadirkan yakni
Dr. H. Syamsu Rizal M.I., S.Sos., M.Si (Anggota Komisi I DPR RI), Dr. Rulli Nasrullah, M.Si. (Praktisi Kehumasan) dan Amal Sakti (Pegiat
Literasi Digital).
Adapun maksud tujuan kegiatan Forum Diskusi Publik dengan tema “
Mewaspadai Judi Online” ini secara spesifik adalah untuk menganalisis Dampak Judi Online. Mengkaji berbagai dampak negatif yang
ditimbulkan oleh judi online, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun psikologis,
sehingga masyarakat dapat memahami risiko yang ada.
Dan meningkatkan Kesadaran dan Pencegahan. Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya judi online serta langkah-langkah pencegahan yang
dapat dilakukan, termasuk peran keluarga, lembaga pendidikan, dan pemerintah
dalam mengatasi permasalahan ini.
Berikut pemaparan materi dari Dr H. Syamsu Rizal M.I., S.Sos., M.Si , ” Bahwa ya yang mengikuti webinar ini adalah orang-orang yang memiliki kepedulian bagaimana
mengambil peran yang signifikan dari hal yang sudah tidak bisa kita
lelahkan mereka sudah ada di mana-mana dan kalau kita tidak semua mengambil peran ,maka langkah gerak mereka itu menjadi lebih cepat dan perkembangan mereka menjadi
lebih pesat dan akhirnya kita akan ketinggalan.
Sudah ada gunanya kalau ketinggalan itu nanti akhirnya kita merasa bahwa terkucil atau terasing di area kita sendiri dan kita menjadi seperti penonton di rumah kita sendiri itu tidak boleh terjadi dan itu memang menjadi sebuah konsekuensi logis yang mesti kita hadapi di era yang sudah serba digital siapa yang berani mengambil peran yang positif siapa yang berani menggunakan kesempatannya dan siapa yang melakukan sesuatu maka sunatullah-nya adalah itulah yang menang itulah yang paling tidak anda dan tampak di permukaan itulah yang menjadi viral
Itulah yang menjadi pressure grup baru itu yang menjadi pengaruh baru dan itu
yang menentukan algoritma sebuah komunitas dengan yang dibaca oleh speed itu dan itu adalah sebuah konsekuensi logis pada saat Polri ini ada di sekitar kita dan juga menjadi sebuah warga dari sebuah dunia yang orang bilang dunia maya ini kita menjadi netizen.
Paparan dari Dr. Rulli Nasrullah, M.Si. (Praktisi Kehumasan),”Saya langsung saja mengatakan bahwa dalam konteks bermedia sosial pasti banyak
yang berpikir dan mengambil keputusan nih gitu kan mengambil keputusan bapak-bapak
ibu-ibu abang adik gitu kan yang ada di sini gitu kan oh malam minggu kita mau ke mana
nih gitu kan akhir pekan kita mau ke mana nih atau ngabisin duit ke mana banyak di antara
teman-teman bapak ibu di sini yang mengambil keputusan itu karena rekomendasi dari
konten media sosial seandainya bu ernawati edi kemudian pak ridwan mbak dianabita pak
samsul bakrie bu rifka kemudian mas arhan dan ayah keluar Ramadan akbar itu ingin jalanjalan ngabisin thr-nya kita mau makan di mana nih gitu kan oh kita mau makan di siputnya
apa eh di kita ke makassar aja lah pak toiris segala macam atau ke mana gitu kan tempatnya
bagus review makanannya bagus lokasinya bagus buat foto-foto pas datang nge zonk gitu
kan eh ternyata apa yang muncul di media sosial itu tidak ya tidak sesuai dengan kenyataan
nah itu bagian daripada yang tadi dikatakan oleh pak amal Sakti itu bagian daripada menipu
secara visual gitu ya saya selalu mengutip senior saya bang Haji Roma gitu kan bahwa kita
ini bisa dibohongi dengan aktivitas aktivitas yang menjanjikan kemenangan sesaat dan
memang secara fitrahnya manusia itu kan pasti ingin berkompetensi.
Terakhir paparan dari
Amal Sakti (Pegiat Literasi Digital) “Tema kita mewaspadai judi online, secara akan saya bawakan sendiri. Sebagai
pengantar saya hanya ingin menyampaikan bahwa jangan coba-coba untuk mencoba yang
namanya judi online, karena ketika anda mencoba maka itulah proyek awal ketergantungan
anda dengan yang namanya jadi online judi online,
Ini adalah fenomena Global itu sudah menjadi masalah hampir di semua bangsa
dan negara yang ada di dunia ini bahwa judi online ini menjadi sebuah problem tersendiri
di setiap negara termasuk di Indonesia. kita ini yang sudah sangat parah kondisi fenomena
judi online-nya, kemajuan teknologi internet dan perangkat mobile telah memudahkan akses ke berbagai bentuk judul online yang berkolaborasi dengan meningkatnya jumlah
pemain di Indonesia.
Jumlah pemain judi online pada oktober 2024, menteri koordinator politik dan
keamanan pada saat itu pak Budi Gunawan menyampaikan bahwa, ada sekitar 8,8 juta
orang Indonesia yang terlibat aktivitas judi online yang didominasi oleh umur antara 30 sampai dengan 50 tahun. adapun demografi pemain judi online kita di Indonesia ini selain
di usia 30 sampai dengan 50 tahun 97.000 itu merupakan anggota tni dan Polri artinya apa penegak hukum kita juga sudah masuk terpengaruh oleh judi online itu sendiri nah ini
menjadi sebuah problem tersendiri karena aparat penegak baik tni ban Polri itu sudah terpapar dan banyak mengikuti ikut terlibat dalam judi online kemudian 1 9 juta adalah pegawai swasta dan 80.000 menyasar anak-anak kita yang umurnya di bawah 10 tahun nah
ini juga masalah besar di yang harus menjadi perhatian kita bersama dan pemerintah pada
umumnya, tutupnya .
*aw/ pjmi/ wi/ nf/ 280325
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Ayoo...Bantu Bangun Kembali Masjid Palestina Rp.10.000 Insyaa ALLAH cukup, mau lebih bagus, mau rutin lebih bagus untuk berdonasi aman, klik link di bawah ini https://lazisdmi.com/campaign/bantu-bangun-kembali-masjid-palestina?ref=1hhm4
BACA JUGA :
LAZIS DMI Luncurkan Gerakan Nasional “Infaq 10rb untuk Bangun Kembali 100 Masjid di Gaza” Ajakan untuk Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid di Bulan Ramadhan
Views: 10