Keberadaan Jalan Tol Menambah Parah Penambangan Pasir Gunung Merapi

Posted by : wartaidaman 12/02/2025
Foto atas kiri:  Peta perencanaan jalan tol Jogja Solo ruas Klaten-Purwomartani yang menunjukkan Simpang Susun Purwomartani terhubung menuju kawasan Bokoharjo Prambanan. - Istimewa.
Foto atas kanan: Pasar Kejambon
Foto tengah: Proyek jalan tol dikebut
Foto bawah : Gambar truk melintas di jembatan Kali Gendol

 

WARTAIDAMAN.com 

 

 

Seiring dengan mulai dioperasikannya jalan tol yang berada di Dusun Tegalrejo, Kalasan, tepatnya dekat jembatan penghubung Jalan Pakem Kalasan.

Lokasi ini dipilih karena sudah memiliki infrastruktur pendukung yang lebih siap dibandingkan dengan jalur menuju Purwomartani yang masih terkendala pembebasan lahan dan pembangunan jembatan.

“Semenjak adanya jalan tol di Kalasan truk pengangkut pasir dan batu yang dibawa dari kaliworo semakin menjadi jadi. Mereka tak mengenal waktu sampai tengah malam”. Itu keluhan Haryono pria separuh baya warga Dusun Tambakan Sindumartani Kapenewon Ngemplak Sleman Yogyakarta.

Lalu lalang truk pengangkut pasir dan material berupa batu di sepanjang jalan alternatif yang menghubungkan Kota Jakarta dan kota Klaten itu berlangsung hingga malam hari bahkan 24 jam non stop.

“Bila malam hari kami sampai tidak bisa tidur lelap yang jelas mengganggu istirahat kami” kata seorang warga Desa Kejambon Lor Sindumartani kepada PJMI Perwakilan DIY hari Rabu (12/2/2025).

Dari hasil investigasi PJMI Perwakilan DIY langsung ke lapangan hampir setiap menit melintas truk bermuatan penuh pasir dan material batu batu besar datang dari arah utara kawasan Gunung Merapi. Arus lalu lintas sedikit terganggu kegiatan perdagangan di Komplek Pasar tradisional Kejambon cukup ramai dengan kegiatan pedagang dadakan (Klithikan) mengambil Hari Pasaran Pon Pasar Kejambon.

“Hari ini hari pasaran pon, jadi banyak pedagang barang barang bekas datang dari berbagai tempat. Kalau diluar hari pasaran tidak seramai hari ini” kata Suhardi Kepala UPT Pasar Kejambon yang ditemui PJMI Perwakilan DIY.

Sepanjang jalan areal pasar tradisional ini sampai jembatan Kali Gendol semua truk pengangkut pasir dan material batu harus berjalan perlahan. Untuk selanjutnya melaju melintasi jalan Purwomartani. Truk truk itu ada yang langsung menuju arah jalan tol dan sebagian melaju ke arah kota Jogjakarta melewati jalan Cangkingan.

Truk pengangkut muatan pasir hasil penambangan galian C masih nekat melintasi di jalur evakuasi pengungsi Gunung Merapi. Pemkab Klaten dan Pemkab Sleman pernah mengambil kebijakan untuk melakukan sterilisasi sepanjang jalur evakuasi. Termasuk melarang penambangan di hulu Kali Woro karena rawan dilintasi lahar Merapi.

Bukan itu saja seluruh warga enam padukuhan Desa Sindumartani Ngemplak Sleman Yogyakarta pernah berhasil menolak rencana penambangan pasir dan batu di aliran Kali Gendol dengan menggunakan alat berat. (Ridar).

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *