
WARTAIDAMAN.com
Masih terngiang dalam ingatan saya sebagai seorang jurnalis mengajukan pertanyaan semasa Sri Purnomo menjabat Bupati Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Jogjakarta.
“Bagaimana menurut pendapat Pak Sri Purnomo apa sudah sepantasnya Kapanewon Depok tercatat dalam rekor dunia? Pertanyaan itu kusampaikan saat peresmian kantor baru kecamatan Depok tiga tahun silam.
Mantan Bupati Sleman itu antusias menanggapi tinggal menunggu aspirasi dari elemen warga Jogjakarta. “Kita menunggu aspirasi secara tertulis. Memang isu dan aspirasi masyarakat sudah kami tampung,” kata tokoh sentral Partai Amanat Nasional (PAN) Jogjakarta itu.
Kapanewon atau Kecamatan Depok jadi wilayah dengan perputaran ekonomi yang kencang di Sleman bahkan DIY. Sekitar 25 perguruan tinggi di Jogja ada di wilayah ini. Bisakah jadi kabupaten sendiri?
Dua kekhasan wilayah dengan tiga pemerintahan desa yang diganang-ganang dimasa mendatang menjadi “kota metropolitan ” rivalnya kota Jogjakarta itu. Desa Condongcatur, Maguwoharjo dan Caturtunggal dengan 57 padukuhan.
Wilayah ini terdiri dari tiga desa yang namanya pasti tidak asing di telinga warga maupun pendatang di Jogja. Ketiganya yakni Desa Caturtunggal, Desa Condongcatur, dan Desa Maguwoharjo. Jika menelusur lebih detail, ada 58 padukuhan, 215 RW, dan 648 RT di wilayah tersebut.
Depok menjadi pusat berbagai kebutuhan masyarakat di DIY. Mulai dari mal, dua pusat perbelanjaan terbesar di DIY yakni Pakuwon Mal dan Ambarukmo Plaza terletak di kecamatan ini. Belum lagi, deretan hotel-hotel berbintang juga banyak berdiri.
Selanjutnya, stadion terbesar di DIY, Stadion Maguwoharjo juga berada di kecamatan ini. Stadion dengan kapasitas sekitar 32 ribu penonton ini berada di Desa Maguwoharjo.
Hal yang tak kalah menarik, Depok menjadi wilayah mayoritas perguruan tinggi di Jogja berada. Terdapat 24 perguruan tinggi di wilayah ini. Mulai yang besar seperti UGM, UNY, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Sanata Dharma, Amikom, UPN Veteran Yogyakarta, sampai yang kecil dengan bentuk sekolah tinggi dan politeknik.
Kapanewon atau Kecamatan Depok jadi wilayah dengan perputaran ekonomi yang kencang di Sleman bahkan DIY. Sekitar 25 perguruan tinggi di Jogja ada di wilayah ini. Bisakah jadi kabupaten sendiri?
Selain itu Kecamatan Depok terdapat banyak obyek vital dengan dinamika wilayah cukup komplek seiring dengan angka kriminalitas tertinggi di Jogjakarta. (Ridar)
Views: 7