WARTAIDAMAN.com
JOGYAKARTA :
Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan, meresmikan program “Parkir S.I.A.P QRIS” sebuah terobosan yang menandai era baru pengelolaan parkir di Yogyakarta: Sehat, Inovatif, Aman, dan Pakai QRIS.
Wawan Harmawan menegaskan bahwa elektronifikasi TKP Senopati akan menjadi motor penggerak transparansi dan akuntabilitas pendapatan daerah. Ia menyampaikan pesan tegas di hadapan para tamu undangan.
“Digitalisasi parkir ini adalah wajah baru Yogyakarta: kota yang tertib, digital, dan ramah wisatawan,” tegasnya.
Langkah ini bukan sekadar inovasi teknis. QRIS hadir sebagai simbol transformasi budaya transaksi masyarakat, menghapus praktik tunai yang rawan kebocoran dan menggantikannya dengan sistem pembayaran nontunai yang aman, cepat, dan transparan. Hingga semester I 2025, jumlah pengguna QRIS nasional melesat hingga 57 juta, dengan 39 juta merchant resmi terdaftar.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, pengguna telah menembus 965 ribu orang, sedangkan merchant mencapai 941 ribu unit usaha. Angka-angka ini menunjukkan bahwa masyarakat DIY semakin mantap melangkah ke era digital.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY menegaskan bahwa digitalisasi parkir ini bukan sekadar layanan publik, tetapi bagian dari gerakan kolektif membangun fondasi ekonomi digital yang inklusif dan adaptif.
“Kita mengakselerasi inovasi pembayaran sambil memperkuat masa depan ekonomi DIY,” ujarnya.
Dia menekankan bahwa setiap inovasi teknologi di Yogyakarta selalu dibalut nilai budaya dan gotong royong. Sehingga DIY menegaskan bahwa teknologi akan berakselerasi seiring dengan budaya. Dengan diluncurkannya “Parkir S.I.A.P QRIS”, Yogyakarta semakin menegaskan posisinya sebagai barometer inovasi keuangan digital nasional.
Kota ini tidak hanya memimpin dalam efisiensi pelayanan publik, tetapi juga menjadi pionir dalam mencegah kejahatan digital yang mengancam masa depan bangsa.
Program ini menyatukan visi pemerintah daerah, dukungan Bank Indonesia, serta antusiasme masyarakat. Sinergi inilah yang menjadikan Yogyakarta tidak hanya cantik secara budaya, tetapi juga tangguh dalam ekonomi digital.(“)
*riha/ wi/ nf/ 120825
Views: 21
