PJMI-UIA-TKN 6 Kota Bekasi Gelar Seminar Anak Orang Tua Sangat Antusias Mengikutinya

Posted by : wartaidaman 03/03/2024
 
WARTAIDAMAN.com   

 

Bekasi | 

Seminar bertema “Mengoptimalkan Kecerdasan Anak, Dikaitkan dengan Gaya Kecenderungan Belajar” TKN 6 Kota Bekasi berlangsung menarik. Dan juga hangat. Antusiasme orang tua murid sangat tinggi. Terlihat dari serbuan pertanyaan yang diajukan di sesi tanya jawab. Yang membut pemateri harus bergantian mejawabnya

Meski mereka duduk di kursi ‘slepet’, kursi kecil berbahan plastik, yang biasa diduduki oleh anak-anaknya saat belajar, mereka tetap serius. Bahkan terkadang ada yang ke luar ruang sejenak untuk meluruskan lutut yang sedikit kesemutan. Maklum kursi kecil itu tak cukup untuk membuat kakinya rileks.
Demikianlah suasana seminar setengah hari yang diselenggarakan oleh TKN 6 Kota Bekasi bekerjasama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam As Syafiiyah (FKIP UIA) dan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), Senin 26 Februari 2024
Kepala Sekolah TKN 6 Kota Bekasi Ary Mugiasih S.Pd., mengatakan, tema ini dipilih untuk memberikan pemahaman kepada orang tua agar mereka pun mengetahui cara mendidik anaknya.
Menurutnya, kerjasama antara orang tua dan pihak sekolah untuk mengoptimalkan kecerdasan anaknya sangat penting. Karena pihak sekolah mempunyai keterbatasan waktu dan tenaga.
“Selain jumlah murid kami yang cukup banyak juga ada anak-anak tertentu yang membutuhkan perhatian khusus. Untuk itulah kami mendatangkan psikolog dari luar agar orang tua juga memahami cara-cara mengotimalkan kecerdasan anaknya. Terutama sekali anak-anak yang memerlukan perhatian khusus,” tutur Ary Mugiasih kepada pers.
Lebih jauh Ary Mugiasih yang juga Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2018 ini mengatakan, di sekolah yang dipimpinnya, kerjasama antara orang tua murid dan pihak sekolah sudah terjalin sejak awal. Orang tua selalu dilibatkan dalam semua kegiatan.
“Sebenarnya pada seminar ini saya ingin melibatkan semua orang tua murid yang jumlahnya 172 orang. Tetapi karena keterbatasan tempat, saya hanya menyertakan separo saja. Sementara separo yang lain, mungkin di kesempatan lain,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Tim Psikolog UIA DR. Sabar Lesmana mengatakan seminar ini merupakan bagian dari visi-misi kampus UIA, yang mempunyai motto: Tempat berpadunya Ilmu dan Agama.
“Tema seminar ini sangat menarik. Karena anak-anak sangat membutuhkan bimbingan untuk mengoptimalkan kecerdasannya. Semua anak itu pintar. Tidak ada anak yang bodoh. Tinggal bagaimana kita (orang tua dan guru- red) bisa menggali kecerdasannya. Untuk itulah dibutuhkan psikolog,” tuturnya.
DR. Sabar Lesmana yang juga Kepala Penerimaan Mahasiswa Baru (Penmaru) dan Wakil Dekan FKIP UIA menjelaskan pihaknya terbuka bekerjsasama dengan pihak mana pun. Dalam seminar ini pihaknya membawa tim psikolog, terdiri dari dirinya sendiri selaku ketua tim, DR. Nurkhasanah (Kaprodi Magister Teknologi Pendidikan), Nurul Fajriah M.Pd. (Kaprodi BI) dan Hanif tim Duta Penmaru.
Sabar juga menjelaskan FKIP UIA saat ini mempunyai tiga prodi yakni Magister Teknologi Pendidikan (MTP) untuk program S 2, Bahasa Inggris serta Bimbingan dan Konseling untuk program S1.
Dia juga mengajak para guru tidak berhenti belajar formal. Kalau sekarang, misalnya tingkat pendidikannya masih strata 1, akan lebih baik ditingkatkan ke S2, dan seterusnya.
“Belajar itu tidak boleh berhenti,” tambahnya.
Di sisj lain, Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) H. Ismail Lutan mengatakan, kerjasama pihaknya dengan UIA dan TKN 6 Kota Bekasi, bukanlah yang pertama. Pihaknya sudah sering menjalin kerjasama-kerjasama serupa dengan pihak lain
Menurutnya PJMI bukan semata berkiprah di dunia jurnalistik tetapi juga di dunia pendidikan. Terutama sekali dalam upaya meningkatkan SDM. Sejumlah wartawan PJMI, saat ini, juga sedang menimba ilmu di kampus UIA (untuk program S1) dan Universitas Paramadina (untuk program S2).
“ PJMI mempunyai program peningkatan literasi membaca dan pengetahuan jurnalistik. Program ini ditujukan untuk kalangan pelajar dan komunitas masjid yang kami beri nama one masjid one jurnalis,” tutupnya.*** ()

 

 

 

RELATED POSTS
FOLLOW US