
Gambar atas: Apel Besar Hari Pramuka ke-64 di Lapangan Trirenggo Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Kamis (21/8/2025). Gambar kanan: Bupati Sleman Harda Kiswaya saat menghadiri Apel Besar Hari Pramuka ke-64 Kwarcab Sleman di lapangan Harjobinangun, Pakem, Sleman, Sabtu (23/8/2025). Gambar kri: Bupati Sleman Harda Kiswaya bersama Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menerima Tanda Penghargaan Lencana Darma Bakti yang disematkan langsung Ketua Mabida DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Apel Besar Peringatan Hari Pramuka ke 64 tahun 2025 yang digelar Kwarda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
WARTAIDAMAN.com
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan bahwa Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) yang terdiri golongan siaga, penggalang, penegak, dan pandega, harus menjadi garda terdepan dalam ketahanan sosial.
“Pramuka dituntut untuk tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga berinovasi. Karena itu pramuka harus menjadi garda terdepan dalam ketahanan sosial,” kata Sri Sultan Hamengku Buwono X pada apel besar Hari Pramuka di Lapangan Trirenggo Kabupaten Bantul, DIY, Kamis.
Menurut dia, langkah tersebut bisa dilakukan dengan menjaga nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan.Ssementara dalam ketahanan ekonomi dengan menumbuhkan kemandirian dan semangat kewirausahaan.
“Sedangkan dalam ketahanan lingkungan dengan memelopori aksi-aksi hijau dan pelestarian alam, serta dalam ketahanan digital dengan menjadi generasi yang cakap teknologi sekaligus beretika dalam dunia maya,” kata Sri Sultan.
Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Ketua Mabida DIY itu mengatakan Hari Pramuka bukan sekadar seremoni tapi momentum refleksi dan inspirasi.
Tema nasional tahun ini adalah “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”, di mana ketahanan bangsa lahir dari kebersamaan dan kemampuan bekerjasama, bersinergi, dan gotong royong di segala bidang kehidupan.
Ia mengatakan Pramuka berperan sebagai gerakan pendidikan karakter yg berakar kuat di bumi Indonesia.
Kode kehormatan Pramuka adalah kompas moral yang tak boleh lekang oleh waktu dan motto ‘Satya ku darmakan, darmaku ku baktikan’ adalah panggilan pengabdian yang melintasi generasi,” katanya.
Ia mengatakan Pramuka dituntut tidak hanya menjaga tradisi tetapi juga berinovasi mengikuti perkembangan zaman yang semakin dinamis serta menjadi garda terdepan dalam ketahanan sosial dengan menjaga nilai kebersamaan dan persaudaraan.
Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi Ketua Kwarda DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi berkesempatan . Menyematksn Lencana Darma Bakti merupakan penghargaan kepada anggota dewasa, baik di dalam maupun di luar Gerakan Pramuka yang dinilai telah memberikan jasa, darma bakti, dan pengabdian luar biasa bagi perkembangan dan kemajuan Pramuka.
Kepada Bupati Sleman Harda Kiswaya bersama Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa pada Apel Besar Peringatan Hari Pramuka Ke-64 Tahun 2025 digelar Kwarda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Lapangan Trirenggo, Bantul, Kamis (21/8/2025).(Moget/*)
*riha/ wi/ nf/ 250825
Views: 17