
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY bersama Bank Indonesia dan Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) UGM menggelar pelatihan “Masyarakat lan Pedagang Tanggap Inflasi” di Pasar Kolombo. Kegiatan yang berlangsung sejak Senin (11/8/2025) ini diikuti oleh 160 pedagang dan pengurus pasar dalam 8 pertemuan setiap Rabu di Balai RW 58 Kolombo Joho, Condongcatur.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman pedagang dalam mengantisipasi dampak inflasi melalui strategi pengelolaan stok barang, transaksi sehat, dan penentuan harga yang stabil. Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, menyatakan pasar tradisional sebagai denyut nadi perekonomian warga. “Edukasi ini penting untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat,” ujarnya.
Awan Santosa dari Pustek UGM menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan. “Pengendalian inflasi membutuhkan sinergi antara pedagang, pengelola pasar, dan pemerintah dalam menjaga pasokan dan transparansi harga,” jelasnya.
Lurah Pasar Kolombo, Kuwat, mengapresiasi inisiatif ini dan berkomitmen menjaga kenyamanan pasar. “Kami akan terus berupaya menjadikan Pasar Kolombo tempat yang nyaman dan menguntungkan bagi semua pihak,” katanya.
Program ini diharapkan dapat menciptakan pasar tradisional yang tangguh menghadapi inflasi, ramah konsumen, dan berdaya saing tinggi. Selain penyuluhan, kegiatan juga mencakup diskusi interaktif dan pembagian materi edukasi untuk meningkatkan kesadaran pedagang dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. (Wasana/KIM Depok)
*riha/ wi/ nf/ 170825
Views: 21