Warga Mandailing Natal Siap Hadapi Bencana Seputar Semburan Lumpur Gas

Posted by : wartaidaman 03/05/2025
Gambar atas kiri: PT Sorik Marapi Geohermal (Istimewa Walhi Sumut)

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 15 titik semburan lumpur panas di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Titik semburan tersebut tersebar di 5 area yang berada di Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan.

Berdasarkan keterangan kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan   meluasnya semburan lumpur panas diketahui sejak Jumat, 25 April 2025. “Beberapa titik semburan berada di atas lahan masyarakat sekitar dan menimbulkan bau belerang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 30 April 2025.

Semburan tersebut mengeluarkan gas dan air demikian keterangan yang disampaikan warga setempat, semburan itu memang sudah ada sejak lama, tetapi tidak sebanyak saat ini. Titik semburan bertambah sejak 2018 dan semakin masif dalam beberapa bulan terakhir.

Setelah menerima laporan warga Pemkab Kabupaten Mandailing Natal menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mandailing Natal telah mendatangi lokasi untuk meninjau pada Minggu, 27 April 2025. Tim dari Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga telah mengambil sampel untuk diuji di laboratorium di Jakarta.

Berdasarkan laporan yang disampaikan kelompok Jaringan Advokasi Tambang atau Jatam pada 26 April lalu, semburan lumpur panas berjarak kurang dari satu kilometer dari wellpad E milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), korporasi yang menguasai wilayah kerja panas bumi seluas 62.900 hektare, mencakup 138 desa di 10 kecamatan, di Mandailing Natal.

Jatam menyebutkan, semburan lumpur panas di lokasi penambangan panas bumi SMGP pernah terjadi pada 24 April 2022. Ketika itu, semburan lumpur panas setinggi lebih dari 30 meter, disertai bau gas menyengat, “Menyebabkan 21 warga dan seorang bayi berusia enam bulan terpapar gas beracun dan harus dilarikan ke RSUD Panyabungan, Mandailing Natal.”

Wartaidaman mencoba menghubungi salah seorang warga kota Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal hari ini Jumat tanggal 2 Mei 2025 melalui handphone.

“Lokasi semburan lumpur panas itu berada didaerah sabanjior berjarak kurang lebih sepuluh kilometer dari pusat kota” kata Haji Erdi Sahrudin Nasution hari ini.

Sabajior merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Panyabungan Barat, kabupaten Mandailing Natal, provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Menurut Erdi Sahrudin Nasution pemilik foto studio Rumah Foto (dh.Foto Studio Abang Adek) yang beralamat di Jalan Willem Iskandar Panyabungan itu.Walau lokasi semburan lumpur panas itu sampai sejauh ini belum menjangkau pusat kota warga selalu siap siaga mengantisipasi bila terjadi bencana dengan berkoordinasi dengan BNPB Kabupaten Mandailing Natal.

Fenomena lumpur panas beserta gas di Mandailing Natal, Sumatera Utara, sebagian terjadi di area bekas pengeboran PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang tidak dioperasikan.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara menduga ada prosedur keamanan yang diabaikan ketika area pengeboran itu ditinggalkan.  Direktur Walhi Sumatera Utara, Rian Purba, mengungkapkan penghitungan jumlah munculnya lumpur panas mencapai 21 titikFenomena lumpur panas beserta gas di Mandailing Natal, Sumatera Utara, sebagian terjadi di area bekas pengeboran PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang tidak dioperasikan menurut keterangan warga saat ini diwilayah itu terdapat 21 titik semburan lumpur bercampur gas.

“Harus bagaimana lagi menanggulangi semburan lumpur di kawasan sorik marapi itu. Termasuk kegiatan penambangan emas dihutabargot yang sebagian besar pekerjanya berasal dari Tasik Malaya itu” pungkas Erdi Sahrudin Nasution.

Hutabargot adalah wilayah pertambangan emas di Kecamatan Huta Bargot, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, yang dikenal sebagai lokasi tambang emas ilegal dan memiliki riwayat kasus kematian akibat aktivitas tambang. Tambang emas di Hutabargot, khususnya di kilometer 2, juga menjadi sorotan karena adanya informasi yang beredar tentang penambang yang tertimbun longsor.

PT Sorikmas Mining juga memiliki proyek eksplorasi emas di daerah Hutabargot, dengan beberapa sub-prospek seperti Sihorbo, Panatapan, Sarahan, dan Dolok.

PT SMGP yang mayoritas sahamnya (95%) dimiliki oleh KS Orka Renewables Pte Ltd, perusahaan pengembang dan operator panas bumi yang berbasis di Singapura, memulai proyek ini pada pertengahan tahun 2016. (Ridar Harahap)

Views: 24

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *