Berdakwah untuk naik ke derajat spiritual puncak

Posted by : wartaidaman 21/04/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Oleh: Haji Rahmat J Kardi

Dakwah bukan sekadar rangkaian kata yang meluncur dari lisan, tapi adalah cahaya yang mengetuk hati dan menyalakan jiwa. Ia bukan palu penghakiman, melainkan pelita yang menuntun langkah menuju cahaya Ilahi.

Di dalamnya tersimpan harapan: agar setiap jiwa yang mendengar merasa disentuh, dikuatkan, dan perlahan terangkat menuju derajat spiritual yang lebih tinggi.

Allah Swt. berfirman dalam surat An-Nahl ayat 125, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik…”—sebuah pesan abadi bahwa dakwah tidak boleh hadir dengan caci, apalagi benci. Ia harus dibungkus hikmah, disampaikan dengan cinta, dan ditujukan untuk membangkitkan bukan menjatuhkan.

Tujuan dakwah sejati bukan untuk menunjukkan siapa yang salah, tapi mengajak kembali kepada yang benar. Ia tidak menggertak, tidak membentak, dan tidak menggurui. Dakwah yang hakiki adalah ajakan lembut, yang membuat hati merasa diterima, dan jiwa merasa diingatkan dengan kasih. Dari sanalah spiritualitas tumbuh: bukan karena takut, tetapi karena cinta.

Lihatlah bagaimana Al-Qur’an mengajarkan kepada para da’i untuk berbicara dengan qaulan layyina—kata yang lembut, atau qaulan karima—perkataan yang mulia. Sebab kata-kata adalah jembatan menuju hati. Bila disampaikan dengan kasih, maka hati akan terbuka.

Bila dibalut dengan hikmah, maka jiwa akan bergerak. Bahkan dalam perbedaan sekalipun, dakwah tetap harus berpayung adil, sebagaimana diingatkan dalam Al-Maidah ayat 8: “Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.”

 

 

*mdp/ pjmi/ wi/ nf/ 210425

Views: 88

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *