Hukum Buatan Manusia Gagal Total: Saatnya Kembali ke Hukum ALLAH

Posted by : wartaidaman 27/04/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Oleh: Ahmad Zen (Jaringan Ulama Ideologis)

 

Saat rakyat meraung meminta keadilan, justru para penjaga keadilanlah yang menampar wajah umat dengan kezaliman!

Ketika hakim menjadi perisai bagi koruptor, pembela para pembunuh, dan algojo bagi orang-orang tak bersalah, maka itu bukan sekadar penyimpangan personal—itu adalah pengkhianatan sistemik terhadap umat, terhadap hukum, terhadap amanah Allah!

Fenomena ditangkapnya para hakim—dari yang membebaskan penjahat kelas kakap, meringankan pembunuh berdarah dingin, hingga menjerat orang jujur ke balik jeruji—adalah cermin retak dari wajah bobrok sistem hukum buatan manusia yang sesat dan menyesatkan.

Ini bukan sekadar kebobrokan oknum! Ini bukan persoalan satu-dua hakim nakal! Ini adalah buah busuk dari pohon sistem yang tumbuh dari akar jahiliyah!

Sistem hukum yang lahir dari pikiran manusia penuh nafsu, dipelihara dengan kepentingan politik, dan dibajak oleh kekuatan uang. Ini adalah sistem kufur yang menjadikan keadilan sebagai komoditas, hukum sebagai barang dagangan, dan vonis sebagai produk pesanan.

Kita hidup dalam sistem yang membuat hukum hanya tajam bagi rakyat kecil tapi tumpul saat berhadapan dengan elite dan pejabat. Kita sudah terlalu sering mendengar kalimat, “Hukum bisa dibeli! Hukum bisa dipesan!”

Tapi hari ini, bukan sekadar terdengar—tapi terbukti nyata! Hukum bukan lagi penjaga keadilan, tapi alat sah untuk menindas, memeras, dan menghancurkan!

Mengapa semua ini terjadi?

Jawabannya sangat jelas: karena negeri ini tidak berhukum dengan hukum Allah! Negeri ini menolak wahyu, menolak syariat, menolak aturan langit, lalu menuhankan hukum buatan manusia. Maka jangan heran jika keadilan mati, kebenaran dibungkam, dan kezaliman merajalela dengan jubah legalitas!

“𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘩𝘶𝘬𝘶𝘮 𝘫𝘢𝘩𝘪𝘭𝘪𝘺𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘬𝘦𝘩𝘦𝘯𝘥𝘢𝘬𝘪? 𝘋𝘢𝘯 𝘩𝘶𝘬𝘶𝘮 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘶𝘬𝘶𝘮 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘨𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯?” (QS al-Ma’idah: 50)

“𝘉𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘶𝘬𝘶𝘮 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘳𝘶𝘯𝘬𝘢𝘯, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘧𝘪𝘳… 𝘻𝘢𝘭𝘪𝘮… 𝘧𝘢𝘴𝘪𝘬.” (QS al-Ma’idah: 44, 45, 47)

“𝘉𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘯-𝘒𝘶 (𝘩𝘶𝘬𝘶𝘮-𝘒𝘶), 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘪𝘵.” (QS Thaha: 124)

Perhatikan baik-baik ayat ini dan beberapa ayat yang senada, Allah tidak mengatakan, “mereka kurang baik”—tapi mereka kafir, zalim, fasik! Dan siapa pun yang menolak hukum Allah, walau mengaku muslim, maka dia sedang menantang murka langit!

Maka jangan kaget jika hidup makin sempit, negeri makin rusak, dan hukum makin menjijikkan! Sebab, kita telah meninggalkan hukum Allah dan memilih hukum buatan manusia yang penuh kepalsuan dan dusta!

Lalu apakah solusi dari semua ini adalah ganti presiden? Ganti partai? Tambah lembaga? Tambal sulam aturan?

Tidak!

Itu semua kosmetik politik yang tidak menyentuh akar masalah! Selama hukum yang digunakan adalah hukum buatan manusia, maka keadilan hanyalah fatamorgana. Yang kita butuhkan adalah perubahan menyeluruh.

Revolusi total dalam sistem hukum! Kita harus kembali kepada hukum Allah! Bukan sebagian, bukan setengah, tapi secara total, menyeluruh, dan utuh!

 

facebook.com/ahmadzenelhusna

 

 

*edvj/ pjmi gl/ wi/ nf/ 260425

Views: 18

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *