Imam Al Ghazali menyebut ada empat sifat penyebab dosa

Posted by : wartaidaman 04/03/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Dr.H.M.Suaidi,M.Ag.

 

Imam Al Ghazali dalam kitabnya yang berjudul Menebus Dosa menuliskan empat sifat penyebab dosa. Yaitu, sifat ketuhanan (rububiyah), sifat setan (syaithanniyah), sifat binatang ternak (bahimiyah), dan sifat binatang buas (sabu’iyah).

Adapun hal-hal yang menuntut kecenderungan kepada sifat rububiyah, misalnya sifat sombong, bangga, pemaksa, suka pujian, sanjungan, gila kehormatan, kekayaan, cinta status quo, serta mendambakan superioritas atas semua golongan. Sehingga, seakan-akan ia ingin mengatakan, “Aku adalah Tuhan kalian yang paling tinggi.

sifat Syaithaniyah, yaitu sifat “kesetanan” yang ada pada diri manusia yang apabila telah menguasai dirinya ia akan suka merekayasa dengan tipu daya dan meraih segala sesuatu dengan cara-cara yang jahat. Dari sini muncul iri, dengki, hasut, sewenang-wenang, menipu, berdusta, dan lebih condong perbuatan munafik.

sifat Bahimiyah, yaitu sifat manusia berupa “kehewanan” yang apabila telah menguasai dirinya ia akan rakus, tamak, suka mencuri, makan berlebihan, egois, suka berzina, berperilaku homoseks dan memperturutkan syahwat (halal haram sama saja) tanpa pengendalian.

sifat Sabu’iyah, yaitu sifat “kebuasan” yang apabila menguasai diri manusia ia akan suka bermusuhan, berkelahi, suka marah, suka menyerang, suka membunuh, suka memaki, suka bermusuhan, sadis, kejam, marah, memukul, dan sebagainya.

Berdasar pada kenyataan tersebut, maka setiap kita sangat berpeluang melakukan dosa dan kesalahan, baik dosa besar maupun dosa kecil. Akan tetapi pintu ampunan Allah tetap terbuka bagi siapa saja yang bertaubat meninggalkan segala dosa yang dilakukan serta tidak mengulanginya lagi sepanjang hayat. Rasul menyatakan

كل بنى ادم خطاء وخير خطائين التوابون

setiap anak cucu adam
berpeluang berbuat dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah bertaubat atas dosanya,” lanjutnya.

Bahkan Allah SWT menyatakan

ان الله يحب التوابين ويحب المتطهرين

sesungguhnya Allah amat mencintai orang yang bertobat dan mensucikan diri yang jika dibahaskan secara ma’rifat dapat dikatakan bahwa Allah amat mencintai para pendosa yang bertaubat dan mensucikan diri dari dosa dan kesalahanya dengan taubatan nasuhah,” tambahnya.

Semoga keampuanan Allah dibulan Ramadan ini mengantarkan kita semua menjadi hamba yang kembali suci sebagamana kita dilahirkan tanpa dosa laksana bening kaca tanpa setitik noda yang menempel padanya,

 

 

 

*aw/ pjmi/ wi/ nf/ 040325

Views: 23

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *