WARTAIDAMAN.com
Dr.H.M.Suaidi,M.Ag.
Islam mengajarkan agar kita mengutamakan kekayaan hati, yaitu dengan menjaga akhlak yang baik, bersyukur, dan merasa cukup. Kekayaan harta dapat menjadi bagian dari kebahagiaan, tetapi harus digunakan dengan bijak dan tidak menjadi fokus utama.
ﻟَﻴْﺲَ اﻟﻐﻨﻰ ﻋَﻦْ ﻛَﺜْﺮَﺓِ اﻟﻌَﺮَﺽِ، ﻭَﻟَﻜِﻦَّ اﻟﻐِﻨَﻰ ﻏِﻨَﻰ اﻟﻨَّﻔْﺲِ
Hakikat kaya bukan dari banyaknya harta, namun kekayaan jiwa . (HR Bukhari).
Ditengah dinamika dunia modern yang serba cepat, menghadirkan pemahaman yang menyejukkan dari warisan kebijaksanaan kuno.yang berorentasi nilai agama, mengajak masyarakat global untuk kembali mendefinisikan makna kebahagiaan—bukan sebagai kondisi eksternal, melainkan sebagai hasil dari hidup yang berintegritas.
Bahwa kebahagiaan sejati tidak tergantung pada kekayaan, status sosial, atau peristiwa di luar diri, tetapi berasal dari keselarasan antara tindakan dan nilai Agama.
bahwa kebahagiaan bukanlah euforia sesaat, tetapi sebuah kondisi batin yang stabil dan mendalam, lahir dari tindakan yang konsisten dengan kebajikan.
*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 050525
Views: 28
