
WARTAIDAMAN.com
Dr.H.M.Suaidi,M.Ag.
Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: Janganlah kalian banyak bicara selain berdzikir kepada Allah, karena banyak bicara selain berdzikir kepada Allah membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras.(HR Tirmidzi).
Kebijakan tidak banyak bicara, tetapi banyak mendengar. adalah prinsip yang menekankan pentingnya mendengarkan dengan seksama daripada hanya berbicara atau memonopoli percakapan. Ini adalah sikap yang mendorong pemahaman yang lebih baik, pembelajaran yang lebih besar, dan komunikasi yang lebih efektif.
Poin-poin penting tentang kebijakan ini:
Kurangi berbicara, perbanyak mendengar:
Manusia memiliki dua telinga dan satu mulut, yang menyiratkan bahwa mereka seharusnya lebih banyak mendengar daripada berbicara.
Memonopoli pembicaraan dapat memperbanyak musuh:
Berbicara terus menerus tanpa memberikan kesempatan bagi orang lain untuk berbicara dapat menyebabkan orang lain merasa diabaikan atau tidak dihargai.
Mendengarkan aktif,
Berpartisipasi aktif dalam percakapan, misalnya dengan mengangguk, memberikan komentar, atau mengajukan pertanyaan, dapat meningkatkan kualitas komunikasi.
Kelebihan kebijakan ini:
Memperbaiki komunikasi
Kebijakan ini dapat membantu orang untuk menjadi lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam lingkungan kerja
Mengurangi kesalahan:
Dengan lebih hati-hati dalam berbicara, orang dapat menghindari kesalahan yang dapat menimbulkan penyesalan atau kerugian.
Mendengarkan dengan seksama memungkinkan seseorang untuk belajar lebih banyak dari orang lain dan pengalaman mereka.
Meningkatkan empati.
Kebijakan ini dapat mendorong orang untuk lebih peduli terhadap orang lain dan memahami perspektif mereka.
Membangun hubungan yang lebih kuat:
Dengan mendengarkan dengan seksama, orang dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang lain berdasarkan kepercayaan dan saling pengertian.
Misal , penerapan kebijakan ini, dalam percakapan sehari-hari.
Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara, mendengarkan dengan seksama, dan memberikan respons yang sesuai dengan topik yang dibahas.
Dalam rapat atau pertemuan.
Mendengarkan dengan seksama pendapat orang lain, mengajukan pertanyaan yang relevan, dan memberikan komentar yang konstruktif.
Dalam menyelesaikan masalah.
Mendengarkan dengan seksama pendapat semua pihak yang terlibat, mencari solusi yang dapat diterima oleh semua orang.
Secara keseluruhan, kebijakan tidak banyak bicara, tetapi banyak mendengar adalah prinsip yang berharga yang dapat meningkatkan kualitas komunikasi, pembelajaran, dan hubungan sosial.
*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 050625
Views: 6