
WARTAIDAMAN.com
Dr.H.M.Suaidi,M.Ag.
Dalam haditsnya Rasulullah SAW menyampaikan, orang yang kuat bukanlah orang yang jago gulat. Namun orang yang mampu menahan amarahnya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قال: “لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرُعة، وَلَكِنَّ الشَّدِيدَ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَب.
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ada banyak kisah dari Rasulullah dalam menahan amarah yang dapat diteladani. Suatu ketika beliau dicaci pengemis tunanetra yang dia suapi makanan, namun Rasulullah SAW sama sekali tidak marah padanya.
bahwa seseorang tidak bisa mengendalikan peristiwa eksternal, tetapi bisa memilih bagaimana meresponsnya. Kemarahan, adalah kegagalan untuk melakukan pilihan yang bijak .
bahwa emosi seperti kemarahan merupakan bentuk kehilangan arah dari prinsip .
Bukan emosi yang menjadi masalah, tetapi reaksi kita terhadap emosi itu, Kemarahan bisa menghancurkan relasi, merusak reputasi, dan melemahkan batin kita. Lebih buruk lagi, ia sering kali tidak menyelesaikan masalah, tetapi malah memperkeruh keadaan.
marah dalam al qur’an termasuk godaan yang datang dari setan. Untuk itu, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk berlindung kepada-Nya dari godaan setan. Sebagaima termaktub dalam QS. Al A’raf ayat 200 sebagai berikut:
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚإِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui.
*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 060525
Views: 6