KETAATAN TOTALITAS IBRAHIM DAN ISMAIL

Posted by : wartaidaman 06/06/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Oleh : Bang Azis

Nabi Ibrahim dikenal sebagai orang yang memiliki harta (berupa ternak) yang cukup banyak pada masanya. Pada suatu ketika ia ditanya, “Milik siapakah ini semua?, maka ia menjawab ; “Sungguh ini adalah kepunyaan Allah SWT yang dititipkan kepadaku, kapanpun Allah menghendakinya pasti akan kuserahkan !, jangankan harta ini, seorang anakpun jika Allah meminta akan kuserahkan !. Menurut riwayat, apa yang diucapkan oleh Ibrahim saat itu ketika ia belum memiliki seorang anak. Maka ketika Allah anugrahkan dia seorang anak yang tampan dan masih belia, suatu malam Ibrahim bermimpi, seperti ditegaskan dalam Al Qur’an ;

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ قَالَ يَٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar” (QS. As Shafat 102).

Mimpi yang mengandung perintah sangat berat, yakni menyembelih anaknya ssndiri dan mimpi tersebut hadir berturut-turut serta sangat nyata. Setelah yakin mimpi tersebut adalah perintah Tuhan, maka sampaikan kepada anaknya. Karena Ismail adalah anak yang sholeh dan taat dengan orang tuanya maka ia pun menyambut perintah tersebut dengan yaqin dan sami’na wa atho’na. Akhir ayah dan anak pergi ke tempat penyembelihan ssbagai tanda ketaatan totalitas kepada Tuhannya. Ketika sebilah pisau sudah sampai pada pelipis Ismail hingga beberapa inci lagi sampai ke leher, maka kemudian Allah mengutus Malikat Jibril untuk mengganti Ismail dengan seekor kambing gibas jantan berwarna putih bermata hitam. Dalam QS. Ash-Shaffat: 107, Allah Swt berfirman :

وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ

“Kami menebusnya dengan seekor (hewan) sembelihan yang besar.” (QS.As Shafat : 107).

Demikian sekelumit kisah ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang kemudian menjadi syariatnya Nabi Muhammad SAW. Semoga dengan menyelami semangat dan ketaatan Ibrahim dan Ismail menjadikan kita sebagai insan yang memahami dan menyelami hikmah ketaatan tersebut, ketaatan yang penuh kepasrahan total hanya mengharap ridho Allah SWT. Demikian pesan Bang Azis saat idul Adha 1446 H (2025) di Cirendeu, Depok.

 

 

*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 060625

Views: 12

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *