Harto Malik
wartaidaman.com
BANJARBARU
Kai Kaspar Jualan Kerupuk Naik Sepeda dari Gambut Ke Banjarbaru.
Waktu menunjukan Jam 17.30 wita, kaki ini melangkah menuju Terminal KM 6 Banjarmasin (dulunya Terminal Induk KM 6 – Terminal Kota, Antar Kota, Antar Provinsi Kalimantan), sehabis ngumpul dengan teman-teman ikut gabung menyerahkan uang donasi untuk korban kebakaran Acil Idah ( Acil Jukung ) Pasar Terapung Lok Baintan, Martapura, Kabupaten Banjar.
BACA
Alumni Madrasah Aliyah Negeri 2 ( MAN 2 ) Banjarmasin Kunjungi dan Serahkan Bantuan Korban Kebakaran.
Rencana mau pulang ke Banjarbaru, naik Bus , bisa Bus Rapid Transit (BRT) Banjarbakula “Bis Tayo” mereka bilang atau Bus Trans Banjarbakula “Bis Sasirangan” mereka bilang.
Sampai di Terminal KM 6, jam hampir jam 6 sore, 1 buah Bis Tayo dan Bis Sasirangan sudah masuk terminal tapi beda jurusan, semoga Bis Tayo tujuan Banjarbaru atau Bis Sasirangan tujuan Terminal Gambut Barakat cepat datang, ke Banjarbaru 1 jam perjalanan, bila sampai Terminal Gambut Barakat telat, Bis Sasirangan ke Banjarbaru bisa kehabisan.
Akhirnya Bis Sasirangan jurusan Gambut Barakat datang, saya naik, bayar dengan Qris Livin Mandiri Rp.4.300 — silahkan pian lihat web temanbus.com atau di playstore — sampai Gambut Barakat lalu ganti Bis Sasirangan jurusan Banjarbaru.
Dari Terminal Km 6 ke Gambut Barakat kurang lebih berjarak 11.9 Km, sedangkan dari Gambut Barakat ke Halte Unlam 1 di depan FK Unlam Banjarbaru 19.9 Km,
Rencana sampai Banjarbaru, sudah janjian sama teman dijemput di depan FK Unlam.
Turun dari Bis Sasirangan di halte FK Unlam jam 19.44 wita sambil nunggu teman yang akan menjemput, “Bamandak satumat, kauyuhan”, terdengar dari suara orang tua yang memarkir sepeda membawa kerupuk.
“Bawa apa Kai?” tanya saya, “Jualan kerupuk, 10 ribu, dari Gambut” jelas kai, kaget saya, orang setua beliau jualan dari Gambut ke Banjarbaru, naik sepeda.
Dialog antara kami berlanjut, Dari Gambut Km 15 rumah kai, “Setiap hari jualan bawa kerupuk, jam 5 Subuh berangkat dari Gambut, kurang lebih 2 Jam sampai Banjarbaru.” jawab kai dari beberapa pertanyaan yang saya ajukan.
“Kai Kaspar, 72 Tahun, kelahiran Pagatan tahun 52, ini KTP kai,” ujar beliau sambil memperlihatkan KTP, “Sudah 3 tahun jualan seperti ini.” cerita kai.
“Bulik lagi ke Gambut kai malam ini?” tanya saya, “Kada, bemalam di masjid simpang 3 lampu merah Loktabat, besok sore jam 5 baru bulik ke Gambut,” jawabnya.
LIHAT
Masjid Nurul Iman
“Dulu jualan di dekat lampu merah masjid, disangiti Satpol PP, sekarang keliling-keliling Banjarbaru” lanjut kai bercerita.
Luar biasa perjuangan orang tua ini gumam saya dalam hati, belum ada apa-apa kesusahan dan kesulitan yang pernah saya alami, saya beli 1 bungkus kerupuk, teman sudah jemput, saya pamit dengan Kai Kaspar, satu lagi pelajaran kuliah kehidupan yang saya dapatkan. Terimakasih kai. Mudahan Pian Selalu Dikuatkan & Disehatkan. BARAKALLAH.