WARTAIDAMAN.com
Dr.H.M.Suaidi,M.Ag:
Kurikulum yang dirancang menitik beratkan pengembangan karakter,pembelajaran berbasis,pegalaman dan perhatian mendalam terhadap aspek sosial dan emosional dalam pendidikan. Melalui kurikulum berbasis cinta diharapkan melahirkan insan humanis nasionalis,naturalis,toleran dan selalu mengedepankan cinta,sebagai ptinsil dasar dalam kehidupan.tema kurukulum berbasis cinta meliputi :
1. Cinta kepada Allah SWT.
2. Cinta kepada Rasulullah SAW.
3. Cinta kepada diri sendiri.
4. Cinta kepada sesama.
5. Cinta kepada Lingkungan.
6. Cinta kepada bangsa dan Negara.
Cinta kepada Allah SWT
Allah menegaskan dalam Surah Ali Imran Ayat .31
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ .
Katakanlah (Nabi Muhammad), Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dalam kurikulum berbasis cinta, cinta kepada Allah SWT menjadi fondasi utama, yang kemudian diterjemahkan dalam berbagai aspek pembelajaran dan interaksi. Beberapa poin penting yang terkait dengan cinta kepada Allah dalam konteks kurikulum ini antara lain:
Memahami dan Mengamalkan Perintah Allah:
Peserta didik diajak untuk memahami perintah Allah dalam Al-Quran dan Sunnah, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Membangun Hubungan Spiritual yang Kuat:
Kurikulum ini mendorong peserta didik untuk membangun hubungan spiritual yang kuat dengan Allah melalui ibadah, doa, dan dzikir.
Menumbuhkan Rasa Syukur:
Peserta didik diajak untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah, baik yang tampak maupun tidak.
Menghargai Ciptaan Allah:
Kurikulum ini juga menekankan pentingnya menghargai seluruh ciptaan Allah, termasuk sesama manusia dan alam semesta.
Menghindari Perilaku yang Bertentangan dengan Cinta Allah:
Peserta didik diajak untuk menjauhi perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti ujaran kebencian, intoleransi, dan perbuatan tercela lainnya.
Kurikulum berbasis cinta bukan hanya sekadar materi pelajaran, tetapi sebuah pendekatan holistik yang melibatkan seluruh aspek kehidupan peserta didik.
Tujuan akhirnya adalah melahirkan generasi yang saleh, berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungannya. Dengan menanamkan cinta kepada Allah sejak dini, diharapkan peserta didik akan tumbuh menjadi individu yang beriman, bertakwa, dan berakhlakul karimah.
Cinta Rasulullah dalam Kurikulum berbadis Cinta adalah pendekatan pendidikan yang menekankan penanaman rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW melalui berbagai kegiatan pembelajaran dan pengalaman sehari-hari. Kurikulum ini berupaya menghidupkan nilai-nilai cinta, kasih sayang, dan akhlak mulia Rasulullah dalam diri peserta didik, tidak hanya melalui hafalan, tetapi juga melalui perbuatan nyata.
Pendekatan Pembelajaran.
Kutikulum Berbasis Cinta menggunakan pendekatan yang humanis, inklusif, dan memanusiakan setiap individu. Pembelajaran dimulai dengan apersepsi yang menyentuh hati, dilanjutkan dengan materi yang inspiratif, dan diakhiri dengan refleksi serta aksi nyata.
Kurikulum Berbasis Cinta diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran dan kegiatan sehari-hari di sekolah.intra,ekstra atau ko kurikuler.
Cinta Rasulullah dalam Kurikulum Berbasis Cinta.
Mendorong peserta didik untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, kasih sayang, kesabaran, dan sikap terpuji lainnya.
Mencintai Rasulullah SAW.
Kurikulum Berbasis Cinta tidak hanya mengajarkan tentang sejarah dan kehidupan Rasulullah, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta yang mendalam melalui lantunan doa, pujian, dan kegiatan yang menggugah rasa cinta.
Mewujudkan Cinta dalam Perbuatan nyata.
Begitu pula tema tentang cinta terhadap diri sendiri,terhadap sesama,dan terhadap bangsa dan negara
Harus berbasis cinta.sehingga bisa mewujudkan kedamaian ,ketenangan dan tamadun.
*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 240625
Views: 10
