Manajemen hidup dan kehidupan berbasis religi

Posted by : wartaidaman 11/06/2025
 
WARTAIDAMAN.com 

 

 

Dr. H.M.Suaidi,M.Ag.

 

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara: masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum sakitmu, masa kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum masa sibukmu dan masa hidupmu sebelum kematianmu.

Nabi muhammad SAW. Mewasiatkan tentang pentingnya bribadah dari kondisi apapun dalam kehidupan.

١. (شبابك قبل هرمك)

Masa mudamu sebelum masa tuamu untuk beribadah dan istiqamah .

Manfaatkanlah masa kuatmu saat usia muda untuk beribadah dan amal kebaikan lainnya sebelum masa tuamu dan masa lemahmu untuk melakukan ketaatan. Jika ketika muda sudah malas beribadah, munkin bisa jadi masa tuapun tambah malas.

٢. (وصحتك قبل سقمك)

Manfaatkanlah masa sehatmu dengan berbagai amal saleh sebelum penyakit menghalangimu dari melakukan berbagai amal saleh. Saat sakit, seseorang tidak mampu untuk beramal atau merasa lemah untuk beramal. Ada penderitaan yang sedang dia rasakan dan dia sibuk dalam pengobatan dan penyembuhan. Bila seseorang di masa sehat senantiasa beramal saleh secara rutin dan disiplin karena Allah, di saat sakit dan tidak mampu mengamalkan amalan yang biasa dia lakukan, dia tetap ditulis mengamalkan amalan tersebut. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu. Bahwasannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إذَا مَرِضَ العَبْدُ، أوْ سَافَرَ، كُتِبَ له مِثْلُ ما كانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

Apabila seorang hamba sakit atau sedang safar, ditulis untuknya amalan yang biasa dia kerjakan di saat masih sehat dan tidak bepergian.” (H.R. Bukhari no. 2996)

٣. (وغناءم قبل فقرك)

Manfaatkanlah kemampuanmu untuk melakukan berbagai ibadah dan kebaikan dengan harta. Misalnya memenuhi kebutuhan anak istri, orang-orang miskin, bersedekah di berbagai pintu kebaikan seperti membangun masjid, membuat sumur, wakaf Al-Qur’an dan lain-lain.

٤. (وفراغك قبل شغلك)

Hendaklah seseorang menyibukkan dirinya dengan berbagai ketaatan dan kebaikan di waktu luangnya sebelum berbagai kesibukan datang seolah tanpa henti seperti menikah, kelahiran anak, mendidik anak, mencari rezeki dan seterusnya

٥. (وحياتك قبل موتك)

Manfaatkanlah berbagai amal saleh dalam hidup ini sebelum kematian menghalangimu untuk beramal. Karena syarat mati itu tidak harus tua. Ketika sudah sampai ajal, kita tidak mampu meminta penundaan.

Hendaklah kita menyadari bahwa dunia ini adalah tempat singgah bukan tempat untuk menetap. Dunia ini fana dan bakal sirna. Kita akan segera meninggalkannya.

Kita saat ini sedang melakukan perjalanan menuju akhirat setiap hari, tanpa ada satu pun kekuatan yang bisa menghentikan perjalanan ini.

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata,

ارْتَحَلَتْ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً، وَارْتَحَلَتْ الْآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا yبَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ وَلَا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابَ وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَلٌ

Dunia berjalan menjauhi kita dan akhirat datang menjelang di hadapan kita. Dunia dan akhirat masing-masing memiliki anak-anak. Maka, jadilah kalian anak-anak akhirat dan jangan menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah masa beramal dan tidak ada hisab (perhitungan) sedangkan besok adalah masa hisab dan tidak ada amal.

Orang yang cerdas adalah orang yang mampu menundukkan hawa nafsunya dan senantiasa beramal untuk kehidupan setelah mati. Sementara itu, orang yang lemah akalnya adalah orang yang senantiasa menuruti hawa nafsunya dan mengangankan dari Allah Ta’ala dengan berbagai macam angan-angan.

 

 

*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 110625

Views: 113

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *