WARTAIDAMAN.com
Bulan Ramadhan begitu sangat dinantikan oleh Umat Muslim di seluruh penjuru dunia. Di bulan suci Ramadhan, banyak keberkahan di bulan ini, salah satunya terjadi sebuah peristiwa bersejarah yang sangat penting bagi umat Islam yakni Nuzulul Qur’an, dan Lailatul Qadar.
Kata nuzul secara harfiah berarti menurunkkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa turunnya Al-Qur’an dari tempat yang tinggi (Lauful Mahfuz) ke bumi. Turunnya Al-Qur’an ini diperantarai oleh Malaikat Jibril.
Pengertian Nuzulul Qur’an yang dimaksud adalah pengertian majazi, yaitu penyampaian informasi (wahyu) kepada Nabi Muhammad dari alam gaib ke alam nyata melalui perantara malakikat Jibril AS.
Secara umum, Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa turunnya Al-Qur’an. Menurut jurnal Studi Nuzulul Qur’an dalam Kajian Al-Qur’an karya Muizzatul Hasanah, secara istilah, Nuzulul Qur’an adalah turunnya Al-Qur’an dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا ١٠٦
wa qur'ânan faraqnâhu litaqra'ahû ‘alan-nâsi ‘alâ muktsiw wa nazzalnâhu tanzîlâ Al-Qur’an Kami turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi Muhammad) membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara bertahap. (QS. Al-Isra’: 106)
17 Ramadhan diperingati sebagai malam turunnya Al-Qur’an atau disebut juga Nuzulul Qur’an.
Peristiwa Nuzulul Qur’an banyak diperingati oleh umat Muslim di seluruh penjuru dunia. Di beberapa negara Arab, biasanya mereka melakukan tradisi syiar atau menyemarakan bulan suci Ramadan. Salah satu kegiatan yang dilakukan biasanya dengan memperingati malam Lailatul Qadar yang biasanya serempak dirayakan pada malam ke-27.
Jika dilihat dalam sejarahnya, mengapa di Indonesia perayaan malam Nuzulul Qur’an jatuh pada malam ke-17 Ramadan, semua itu tak lepas dari keputusan Presiden Soekarno yang kala itu menerima saran dari Buya Hamka untuk memperingati Nuzulul Qur’an setiap malam ke-17 karena bertepatan dengan tanggal Kemerdekaan Indonesia serta sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia.
Malam Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa dimana Kitab Suci Al-Qur’an, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril di Gua Hira. Menurut Al-Qur’an, peristiwa ini terjadi pada 17 Ramadhan 610 M
Ayat-ayat Al Qur’an diturunkan secara bertahap, sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Pada malam turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW ini, memiliki keberkahan yang berlimpah bagi siapa saja yang menjalankan amalan-amalannya. Keistimewaan pada malam Nuzulul Qur’an lebih baik daripada seribu bulan, sehingga semua umat muslim ingin berlomba-lomba mencari keberkahan pada hari ke 17 Ramadan
Al Qur’an pertama kali diturunkan di Gua Hira, sebelah Utara Mekkah pada 17 Ramadhan 610 M. Selama periode Mekkah, pada umumnya ayat yang diturunkan berisi tentang akidah (paham terkait keimanan) dan tauhid (dasar ajaran agama Islam). Pada periode ini terdapat 86 surat yang diturunkan selama 12 tahun lima bulan
Wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah SAW saat malam Nuzulul Qur’an, adalah Surat Al-Alaq ayat 1-5, yaitu:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ١
iqra' bismi rabbikalladzî khalaq Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ٢
khalaqal-insâna min ‘alaq Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ٣
iqra' wa rabbukal-akram Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia, الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ ٤
alladzî ‘allama bil-qalam yang mengajar (manusia) dengan pena. عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ٥‘
allamal-insâna mâ lam ya‘lam Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Mari kita sambut malam Nuzulul Qur’an di bulan Ramadhan 1445 H ini dengan terus memperbanyak ibadah kepada Allah, seperti tadarus Al-Qur’an, beritikaf di masjid, memperbanyak zikir dan Sholawat kita dan amalan-amalan kebaikan lainnya.
Dirangkum dari berbagai sumber. Oleh M. Ridho Nurjannah F./ MRNF