Pandangan Ulama Tentang Sholat Nisfu Syaban

Posted by : wartaidaman 13/02/2025
 
WARTAIDAMAN.com 

 

 

Dr. H.M.Suaidi M.Ag.

 

Dalam tradisi Islam, terdapat perbedaan pendapat mengenai adanya sholat sunnah khusus pada malam Nisfu Syaban. Beberapa ulama menyebutkan adanya anjuran sholat, sementara yang lain menganggapnya tidak memiliki landasan yang kuat.

Menurut Abdul Salam Mohd Zain, malam Nisfu Syaban dianjurkan untuk dihidupkan dengan sholat sunnah dua rakaat. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Ibnu Majah dari Mu’awiyah bin Abdillah bin Ja’far, yang berbunyi

Jika masuk malam pertengahan bulan Syaban maka sholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Karena Allah turun ke langit dunia ketika matahari terbenam…

Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin, yang diterjemahkan oleh Purwanto, menjelaskan dalil mengenai sholat Nisfu Syaban. Dalam kitab tersebut, ia menganjurkan sholat sunnah sebanyak 100 rakaat pada malam Nisfu Syaban.

Dalam setiap rakaat, umat Islam dianjurkan membaca surat Al-Fatihah diikuti dengan surat Al-Ikhlas sebanyak sepuluh kali. Anjuran ini disampaikan oleh Al-Ghazali yang didasarkan pada salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Al-Hasan, yang artinya:

Diriwayatkan dari Al-Hasan. Dikatakannya, ‘Telah meriwayatkan kepadaku tiga puluh sahabat Nabi SAW ‘Sungguh orang yang menunaikan sholat ini pada malam ini (Nisfu Syaban), maka Allah akan memandangnya sebanyak tujuh puluh kali dan setiap pandangan Dia akan memenuhi tujuh puluh kebutuhan. Sekurang-kurangnya kebutuhan adalah ampunan.

Terdapat hadits lainnnya yang menjelaskan tentang sholat sunnah Nisfu Syaban berikut ini.

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ: إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ : أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلَا مُسْتَرْزِقُ فَأَرْزُقَهُ ! أَلَا مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلَا كَذَا… أَلَا كَذَا… حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ

Dari Ali bin Abu Thalib, bahwa Rasulullah bersabda, Apabila tiba malam Nisfu Syaban, sholatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman, ‘Adakah yang meminta ampun kepada-Ku, Aku akan mengampuninya. Adakah yang meminta rizki kepada-Ku, Aku akan memberinya rizki. Adakah yang sakit, Aku akan menyembuhkannya. Adakah yang demikian…. Adakah yang demikian…. Sampai terbit fajar.”(HR Ibnu Majah no 1388 dan al-Baihaqi dalam Fadha’ilul Auqat.

Imam Nawawi tidak mempermasalahkan anjuran menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan berbagai ibadah. Sholat sunnah dan amalan lainnya tetap dapat dilakukan sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah.

Kaum Muslimin juga dianjurkan untuk melaksanakan sholat qiyamul lail pada malam Nisfu Syaban. Salah satu ibadah yang bisa dikerjakan adalah sholat tahajud, yang memiliki keutamaan besar dalam Islam.

والله اعلم

 

 

*aw/ pjmi/ wi/ nf/ 130225

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *