Selamat Datang Ya Ramadhan, bulan shiyam, bulan qiyam

Posted by : wartaidaman 27/02/2025
 

WARTAIDAMAN.com 

 

 

Dr.H.M.Suaidi,M.Ag.

 

مرحبا يا شهر رمضان، مرحبا شهر الصيام
مرحبا يا شهر رمضان، مرحبا شهر القيام

Umat Islam yang taat tentu saja akan menyambut bulan suci ini dengan gembira. Salah satu cara menyambut Ramadhan adalah dengan membaca doa. Niat menyambut bulan Ramadhan dengan doa merupakan amalan sunnah sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

sabdanya Radulullan SAW dalam hadits yang diriwayatkan An-Nasa’i dari Abu Hurairah berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرْدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ. فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (سنن النسائي الجزأ 7 ص.

Dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anh beliau berkata, bahwa Rasulullah telah bersabda: Sungguh telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, yang mana pada bulan tersebut Allah swt mewajibkan kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu, pintu-pintu langit dibuka, sementara pintu-pintu neraka ditutup serta syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan (HR An basa’i )

Umat Islam akan mendapatkan ganjaran pahala jika berdoa dengan hati yang ikhlas dan gembira saat menyambut kedatangan bulan penuh berkah, rahmat dan ampunan. Dalam sebuah hadits yang dikutip dari Durrotun Nasihin disebutkan hikmah menyambut Ramadhan dengan hati gembira, Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.

Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang benar-benar penuh dengan berkah dan keutamaan, bulan yang sangat diistimewakan oleh Allah SWT. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, di dalamnya penuh dengan rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka, bulan yang dirindukan kedatangannya dan ditangisi kepergiannya oleh orang- orang yang shalih. Pada bulan Ramadhan inilah kaum muslim seharusnya melakukan pengembaraan ruhani dengan mengekang nafsu syahwat dan mengisi dengan amal-amal yang mulia. Semua itu merupakan momen dan sekaligus sarana yang baik untuk mencapai puncak ketaqwaan kepada Allah SWT. Dosa dan kekhilafan juga merupakan sasaran yang akan kita hapuskan dalam bulan suci ramadhan.

Untuk mencapai kesempurnaan ibadah di dalamnya, kiranya perlu menyambut tamu Allah SWT yang agung ini dengan mengadakan pembekalan ruhani dan pengetahuan tentang bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Di antara bekal-bekal yang harus dimiliki dalam menyongsong bulan mulia ini adalah:

Persepsi yang benar
Untuk memberikan motivasi beribadah di bulan Ramadhan dengan optimal, sebelum Ramadhan datang Rasulullah saw mengumpulkan para sahabatnya guna memberikan persepsi yang benar dan mengingatkan betapa mulianya bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits yang panjang Rasulullah saw bersabda, Dari Salman ra Beliau berkata, Rasulullah berkhutbah ditengah-tengah kami pada akhir Sya’ban, Rasulullah bersabda, “Hai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang sangat agung, penuh dengan barakah, di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan di mana Allah SWT telah menjadikan puasa di dalamnya sebagai puasa wajib, qiyamul lailnya sunnah. Barangsiapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan amalan wajib tujuh puluh kali pada bulan lainnya.(HR. Ibnu Huzaimah, beliau berkata, hadits ini adalah hadits

Berbekak Pengetahuan

Sasaran dari ibadah puasa adalah untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita. Untuk itu, ibadah puasa harus dilakukan dengan tata cara yang benar, sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Banyak orang berpuasa yang tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar. Dan banyak orang shalat malam, tidak mendapat apa-apa dari shalatnya kecuali begadang.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah). Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta (dalam berpuasa) dan tetap melakukannya, maka Allah SWT tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya.(HR. Bukhari).

Jaga Jasmani dan Ruhani

Sebelum masuk bulan Ramadhan, Rasulullah saw mengajarkan kepada kita agar banyak melakukan ibadah puasa di bulan Sya’ban. Dengan berpuasa di bulan Sya’ban berarti kita telah mengkondisikan diri, baik dari sisi ruhiyah maupun jasadiyah. Kondisi ini akan sangat positif pengaruhnya dan akan mengantarkan kita dalam menyambut Ramadhan dengan berbagai ibadah dan amalan yang disunnahkan. Di sisi lain, tidak akan terjadi lagi gejolak fisik dan proses penyesuaian terlalu lama seperti banyak terjadi pada orang yang pertama kali berpuasa, misalnya lemas, badan terasa panas, tidak bersemangat, banyak mengeluh, dan sebagainya.

Muga bermanfaat.

 

 

 

*aw/  pjmi/ wi/ nf/ 270225

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *