WARTAIDAMAN.com
Dr.H.M.Suaidi,M.Ag.
Merujuk pada ajaran Islam yang memberi kebebasan beragama dan tidak ada paksaan dalam memeluk Islam. Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih jalan hidupnya, termasuk dalam hal agama, dan tidak memaksa siapapun untuk memeluk Islam.
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَاۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ .
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Manusia tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab atas tindakan nya. Sebagai individu yang bebas memilih termasuk dalam beragama tetapi harus bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang dilakukan dan bagaimana tindakan tersebut menggambarkan siapa diri ini di mata Tuhan dan dimata sesama manusia. Setiap pilihan yang membawa makna dan memiliki dampak, baik atau buruk bagi diri diri sendiri maupun bagi orang lain.
Jika kita berbuat baik sesuai atauran syara’ akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat dan memberi manfaat bagi orang lain, dan itu adalah cerminan dari nilai-nilai positif yang kita anut. Namun, jika kita memilih untuk berbuat jahat atau tidak peduli tentang hukum syara’ harus siap untuk menghadapi dampak negatif dari pilihan . Tanggung jawab atas tindakan adalah sesuatu yang tidak bisa kita lepaskan begitu saja. Maka harus menyadari bahwa pilihan akan membentuk siapa kita.(muslim,munafik , fasiq atau kafir).bagi muslim yang taat surga sebagai balasnnya,bagi yang munafik ,fasiq, dan kafir Neraka balasannya.
والله اعلم
*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 0505025
Views: 16
