Uqail bin Abi Thalib dan Tiga Peristiwa Ajaib Bersama Rasulullah SAW

Posted by : wartaidaman 22/02/2025

 

WARTAIDAMAN.com 

 

Dr. H.M.Suaidi,M.Ag.

 

Salah seorang sepupu Rasulullah SAW bernama Aqil bin Abu Thalib, anak dari Abu Thalib. Pada awalnya, Uqail atau Aqil belum menerima ajaran Islam. Namun, seiring kebersamaannya dengan Rasulullah SAW, ia memperoleh banyak pelajaran penting hingga peristiwa ajaib yang membuatnya yakin terhadap Rasulullah SAW.
Berikut tiga peristiwa ajaib yang menjadikan hati Uqail semakin mantap memeluk Islam. Kisah ini dikutip dari kitab Qashash wa Ma’ani, karya Ala’ Sadiq yang tercantum dalam buku Kumpulan Kisah Teladan susunan Prof. Dr. H. M. Hasballah Thaib, MA.

Peristiwa Ajaib yang Dialami Uqail Bersama Rasulullah SAW
Peristiwa pertama terjadi saat Rasulullah SAW hendak membuang air besar. Saat itu, Rasulullah akan membuang air besar dan di hadapannya terdapat beberapa batang pohon.

Beliau pun berkata kepada Uqail, Hai Uqail! Teruslah engkau berjalan sampai ke pohon itu, dan katakanlah kepadanya, bahwa sesungguhnya Rasulullah berkata; Agar kamu semua datang kepadanya untuk menjadi penutup baginya, karena sesungguhnya baginda akan mengambil air wudhu’ dan buang air besar.”

Uqail pun keluar dan pergi mendapati pohon-pohon itu. Namun, sebelum dia menyelesaikan tugas itu ternyata pohon-pohon tersebut sudah tumbang dari akarnya serta sudah mengelilingi di sekitar Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa kedua terjadi ketika Uqail merasa haus dan setelah mencari air ke mana pun tak kunjung dapat. Maka baginda Rasulullah SAW berkata kepada Uqail bin Abi Thalib, Hai Uqail, jika ada kehidupan, dan sampaikanlah salamku kepadanya serta katakan, Jika padamu ada air, berilah aku minum’!

Uqail lalu pergi mendaki gunung itu dan tiba-tiba dia mendapati sebuah gua yang telah disediakan baginda itu. Maka sebelum ia selesai minum, gua itu berkata dengan fasihnya, Katakanlah kepada Rasulullah, bahwa gua ini beserta segala isinya adalah milik Allah yang berhak kamu sujud.

Kemudian gua itu berseru, Katakanlah kepada Rasulullah, bahwa saya adalah gua yang takut kepada Allah SWT menurunkan ayat yang bermaksud: ‘Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu beserta keluargamu dari (siksa) api neraka yang umpannya (bahan bakar) dari manusia dan batu.’ Aku menangis sebab takut kalau aku menjadi batu itu maka tidak ada lagi air padaku.

Peristiwa yang ketiga ialah ketika Uqail sedang berjalan bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba ada seekor unta yang meloncat dari kiri ke hadapan beliau lalu berkata Ya Rasulullah, tolong lindungi aku.

Kemudian tiba-tiba datanglah dari belakang seorang Arab kampung dengan membawa pedang terhunus. Melihat orang Arab kampung dengan membawa pedang terhunus, Nabi Muhammad SAW berkata, Hendak mengapakah kamu terhadap unta itu?

Jawab orang kampung itu, Wahai Rasulullah, aku telah membelinya dengan harga yang mahal, tetapi dia tidak mau patuh dan tidak jinak, maka akan kupotong saja dan akan ku manfaatkan dagingnya (kuberikan kepada orang-orang yang memerlukannya

Rasulullah SAW lantas bertanya kepada unta itu, Mengapa engkau mendurhakai dia?

Unta itu lalu menjawab Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak mendurhakainya dari satu pekerjaan, akan tetapi aku mendurhakainya dari sebab perbuatannya yang buruk. Karena dia bersama kabilahnya tidur dan meninggalkan sholat Isya’. Kalau sekiranya dia mau berjanji kepada engkau akan mengerjakan sholat Isya’ itu, maka aku berjanji tidak akan mendurhakainya lagi. Sebab aku takut kalau Allah menurunkan siksa-Nya kepada mereka sedang aku berada di antara mereka.

Akhirnya Nabi Muhammad SAW mengambil perjanjian orang Arab kampung itu, bahwa dia tidak akan meninggalkan sholat Isya’. Baginda Nabi Muhammad SAW kemudian menyerahkan unta itu kepadanya dan dia pun kembali kepada keluarganya.

Muga bermanfaat

 

 

 

*aw/ pjmi/ wi/ nf/ 220225

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *