Waktu Lebih Berharga daripada Emas

Posted by : wartaidaman 11/05/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

Oleh : Dr. Didi Junaedi, M.A.
(Dosen Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon)

 

Ketika di pesantren dulu, ada materi tentang kalimat-kalimat bijak, ungkapan-‎ungkapan penuh hikmah, yang selalu membuat saya terkesan. Salah satu ungkapan hikmah ‎yang membuat saya terkesan sampai saat ini adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Arab yang ‎berbunyi: “al-Waqtu atsmanu min al-dzahabi” (waktu lebih berharga daripada emas).‎

Sebuah ungkapan singkat, namun sarat makna. Ya, jika kita renungkan, waktu ‎memang sangat berharga. Ia lebih berharga dari emas murni sekali pun, bahkan lebih berharga ‎dari mutiara paling mahal yang ada di dunia ini. Kenapa demikian? Emas murni ataupun ‎mutiara, betapa pun mahalnya, masih ada nilai atau harga maksimal yang membatasinya. ‎Tetapi waktu, tidak ada batas harga, serta tak ternilai.‎

Seseorang yang memiliki emas murni yang mahal, atau mutiara yang sangat tinggi ‎harganya, kemudian hilang, masih ada kemungkinan untuk mendapatkannya lagi, masih bisa ‎untuk membelinya kembali sebagai ganti yang hilang. Tetapi, seseorang yang kehilangan ‎waktu, walau sedetik saja, tidak akan mampu mendapatkan kembali waktunya yang telah ‎hilang dan berlalu itu.‎

Ironisnya, seseorang lebih sedih kehilangan harta yang dimilikinya, baik berupa uang, ‎perhiasan, kendaraan atau yang lainnya daripada kehilangan waktu. Padahal uang masih bisa ‎dicari, perhiasan masih bisa dibeli, pun kendaraan masih bisa didapatkan lagi, tetapi waktu ‎yang telah berlalu dan hilang tidak pernah bisa dibeli untuk dikembalikan lagi.‎

Betapa banyak kita jumpai dalam kehidupan ini, orang-orang yang membuang-buang ‎waktu yang sangat berharga itu dengan hal-hal yang sia-sia. Detik demi detik, menit demi ‎menit, bahkan hari demi hari berlalu begitu saja tanpa makna. Padahal, kelak kita akan ‎dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah tentang waktu yang kita lalui selama di ‎dunia.‎

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah Saw menegaskan, “Tidak akan bergeser ‎telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga ditanya empat perkara: tentang ‎umurnya dihabiskan untuk apa, usia mudanya digunakan untuk apa, hartanya darimana ‎didapatkan dan kemana ia peruntukkan, dan tentang ilmunya apa yang sudah ia amalkan.” ‎‎(HR. Al-Tirmidzi)‎

Pesan Rasulullah Saw tersebut hendaknya menyadarkan kita, betapa berharga dan ‎tak ternilainya waktu yang kita miliki. Setiap detik yang kita lalui lebih mahal dan lebih ‎berhraga dari permata paling mahal sekalipun. Karena waktu adalah investasi atau modal yang ‎diberikan Allah Swt kepada kita.‎

Betapa banyak orang yang menyesal di kemudian hari karena abai dan lalai ‎memanfaatkan waktu. Betapa banyak ayat di dalam al-Qur’an yang menggambarkan ‎penyesalan orang-orang yang ketika di dunia menyia-nyiakan waktu. Mereka habiskan masa ‎hidup di dunia untuk mencari kesenangan sesaat yang semu, dan melupakan kebahagiaan ‎hakiki nan abadi. Penyesalan mereka sudah terlambat, dan tak bisa diperbaiki lagi. Karena ‎Allah Swt sudah memanggilnya kembali ke haribaan-Nya.‎

So, senyampang kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, jangan kita ‎sia-siakan waktu yang sangat berharga ini. Jadikan setiap detik yang kita lalui sebagai ‎investasi akhirat, yang akan kita nikmati kelak ketika kita dipanggil untuk ‎mempertanggungjawabkan semua aktivitas kita di dunia di hadapan Sang Pemilik waktu, ‎Allah Swt.‎

*Ruang Inspirasi, Sabtu, 10 Mei 2025.

 

 

*edvj/ pjmi gl/ wi/ nf/ 110525

Views: 23

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *