Nyok kite Ngarak Ondel-ondel !

Posted by : wartaidaman 04/07/2025
 
WARTAIDAMAN.com   

 

 

Oleh : Bang Azis
(Direktur Pemoeda Kaoem Betawi 1927)

 

Ondel-ondel bukan hanya sebagai salah ikon budaya betawi yang masyhur tetapi kini memiliki level seperti barongsai dari tionghoa, setidaknya levelnya sudah masuk menjadi alat untuk mengamen, meski sekarang dilarang oleh pemda Jakarta, menurut saya sih sah, halal dan menjadi salah satu pekerjaan, sementara pemerintah belum mampu menampung mereka. Dan Ondel-ondel ngamen skaligus syiar dan mendekatkan budaya betawi dengan masyarakat. Jika ada yang berpandangan menurunkan martabat ondel-ondel, hal tersebut terlalu berlebihan, memang ondel-ondel barang sakral ?. Ia adalah alat dengan fungsi awal sebagai media tolak bala yang kini beralih

Asal usul

Secara asal usul, ia berasal dari setidaknya dua pendapat, pertama, disain ondel-ondel berawal dari orang-orangan sawah yang banyak ditemui di lahan persawahan masyarakat Betawi yang masa itu masih bertani. Fungsinya sebagai pengusir hama padi seperti burung, belalang dan sejenisnya. Kedua, ondel-ondel merupakan adopsi dari masyarakat tionghoa yang ada di tanah betawi saat itu, ia digunakan untuk mengusir roh jahat (setan) atau bebegig, dengan demikian ondel-ondel merupakan peninggalan nenek moyang kaum Betawi pada masa pra Islam, ia digunakan semacam penolak bala. Dengan demikian jelaslah bahwa secara kemunculan ondel-ondel tidak terkait dengan ritual suci sama sekali, ondel-ondel pun mulai populer setelah dengan jenaka Benyamin S menyanyikan lagu berjudul ondel-ondel. Namun demikian ondel-ondel kini telah menjadi salah satu icon budaya Betawi yang memiliki peran penting dalam berbagai kegiatan di Jakarta. Penampilan ondel-ondel pun kini lebih humanis dan berwarna. Jika sebelumnya wajah ondel-ondel menyeramkan, dengan gigi bercaling, tatapan mata yang tajam sehingga tidak sedikit membuat anak-anak ketakutan, namun pada masa Fauzi Bowo sebagai wakil Gubernur Jakarta, ia menyarankan agar performance ondel-ondel dibuat lebih menarik, maka jadilah sekarang wajah ondel-ondel lebih humanis, cerah dan lebih enak di pandang.

Makna filosofis

Ondel-ondel memiliki makna filosofis sebagai pengusir energi negatif, segala bentuk keburukan yang berada di lingkungan tersebut. Dengan perginya energi negatif maka diharapkan akan hadir Energi positif (segala bentuk kebaikan) bagi para penggunanya. Semoga dengan Pemerintah Daerah Jakarta menjadikan ondel-ondel sebagai salah satu icon Jakarta dan menghiasi berbagai ruang publik akan memberi energi positif kepada para pemimpin di jakarta dan juga warganya.

 

 

*anwi/ wi/ nf/ 040725

Views: 18

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *