LITERASI DIGITAL BAGI PELAJAR INDONESIA SEBAGAI PILAR BIJAK DALAM ERA TEKNOLOGI

Posted by : wartaidaman 06/11/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

 

Oleh: Haris Iriyanto, M. Pd

 

Pendahuluan

Di tengah derasnya arus digitalisasi, pelajar sebagai generasi penerus bangsa menghadapi tantangan sekaligus peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teknologi digital telah menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, komunikasi, hingga hiburan. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, tersimpan potensi risiko yang dapat menghambat perkembangan intelektual dan moral pelajar jika tidak diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang memadai.

Literasi digital bukan sekadar kemampuan menggunakan perangkat teknologi, melainkan mencakup pemahaman kritis terhadap informasi digital, etika berinternet, keamanan siber, serta kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi secara produktif di ruang digital. Oleh karena itu, literasi digital menjadi kebutuhan mendesak yang harus ditanamkan sejak dini agar pelajar mampu menjadi pengguna teknologi yang bijak, bertanggung jawab, dan berdaya saing.

Definisi dan Ruang Lingkup Literasi Digital

Literasi digital dapat didefinisikan sebagai kemampuan individu dalam mengakses, memahami, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi digital secara efektif dan etis. UNESCO menyebut literasi digital sebagai bagian dari literasi informasi dan media, yang mencakup keterampilan berpikir kritis, komunikasi, dan pemecahan masalah dalam konteks digital.

Ruang lingkup literasi digital meliputi:

– Kemampuan teknis: Mengoperasikan perangkat digital seperti komputer, tablet, dan smartphone.

– Pemahaman informasi: Menilai kredibilitas sumber informasi, mengenali hoaks, dan memahami algoritma media sosial.

– Etika digital: Menghormati privasi, hak cipta, dan norma sosial dalam interaksi daring.

– Keamanan siber: Melindungi data pribadi, mengenali ancaman digital, dan menerapkan praktik keamanan.

– Kreativitas dan kolaborasi: Menggunakan teknologi untuk mencipta konten, bekerja sama, dan menyelesaikan tugas secara produktif.

Urgensi Literasi Digital bagi Pelajar

1. Menghadapi Era Informasi yang Kompleks

Pelajar saat ini hidup dalam era banjir informasi. Setiap hari, mereka terpapar ribuan konten dari berbagai platform digital. Tanpa kemampuan literasi digital, pelajar rentan terhadap misinformasi, disinformasi, dan manipulasi opini. Literasi digital memungkinkan mereka memilah informasi yang valid, memahami konteks, dan mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat.

2. Menumbuhkan Etika dan Tanggung Jawab Digital

Media sosial dan platform komunikasi digital membuka ruang ekspresi yang luas. Namun, kebebasan ini harus diimbangi dengan tanggung jawab. Literasi digital mengajarkan pelajar untuk berperilaku sopan, menghargai perbedaan, dan menghindari ujaran kebencian atau perundungan daring. Dengan demikian, ruang digital menjadi tempat yang aman dan inklusif.

3. Meningkatkan Prestasi Akademik

Teknologi digital menawarkan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya pengetahuan pelajar. Platform pembelajaran daring, jurnal ilmiah, dan video edukatif menjadi alat bantu yang efektif. Literasi digital membantu pelajar memanfaatkan sumber-sumber ini secara optimal, meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan memperluas wawasan akademik.

4. Menyiapkan Diri untuk Dunia Kerja

Dunia kerja masa depan menuntut keterampilan digital yang tinggi. Literasi digital menjadi modal penting bagi pelajar untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang berbasis teknologi. Kemampuan mengelola data, berkomunikasi secara virtual, dan berkolaborasi lintas platform menjadi nilai tambah yang dicari oleh perusahaan.

5. Mencegah Dampak Negatif Teknologi

Tanpa literasi digital, pelajar mudah terjebak dalam penggunaan teknologi yang tidak sehat, seperti kecanduan media sosial, konsumsi konten negatif, atau penyebaran informasi palsu. Literasi digital berperan sebagai benteng yang melindungi pelajar dari dampak negatif tersebut, sekaligus membentuk karakter yang tangguh dan bijak.

Strategi Penguatan Literasi Digital di Kalangan Pelajar

1. Integrasi dalam Kurikulum Pendidikan

Literasi digital harus menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah. Mata pelajaran seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) perlu diperluas cakupannya untuk mencakup aspek etika, keamanan, dan pemikiran kritis. Guru juga perlu dilatih agar mampu mengajarkan literasi digital secara kontekstual dan aplikatif.

2. Pelatihan dan Workshop Interaktif

Sekolah dan lembaga pendidikan dapat menyelenggarakan pelatihan literasi digital secara berkala. Workshop yang melibatkan simulasi, studi kasus, dan diskusi kelompok akan membantu pelajar memahami tantangan nyata di dunia digital. Kegiatan ini juga dapat melibatkan orang tua agar mereka turut mendampingi anak dalam penggunaan teknologi.

3. Kolaborasi dengan Platform Digital

Pihak sekolah dapat bekerja sama dengan platform digital seperti Google, Microsoft, atau Meta untuk menyediakan materi pembelajaran literasi digital. Beberapa platform telah menyediakan modul gratis tentang keamanan siber, etika digital, dan pemanfaatan teknologi untuk pendidikan.

4. Kampanye Kesadaran Digital

Kampanye literasi digital melalui media sosial, poster, dan video edukatif dapat meningkatkan kesadaran pelajar tentang pentingnya penggunaan teknologi yang bijak. Kampanye ini sebaiknya menggunakan bahasa yang sesuai dengan gaya komunikasi pelajar agar pesan yang disampaikan lebih mudah diterima.

5. Pembentukan Komunitas Literasi Digital

Komunitas pelajar yang peduli terhadap literasi digital dapat menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah. Mereka dapat mengadakan diskusi rutin, berbagi informasi, dan menjadi contoh dalam penggunaan teknologi yang positif. Komunitas ini juga dapat menjadi wadah untuk mengembangkan kreativitas digital pelajar.

Tantangan dalam Mewujudkan Literasi Digital

Meskipun penting, penerapan literasi digital menghadapi berbagai tantangan, antara lain:
– Kesenjangan akses teknologi: Tidak semua pelajar memiliki akses yang sama terhadap perangkat dan internet.

– Kurangnya pemahaman guru dan orang tua: Literasi digital belum sepenuhnya dipahami oleh pendidik dan orang tua, sehingga pendampingan menjadi kurang optimal.

– Konten digital yang tidak terfilter: Banyak konten di internet yang tidak sesuai dengan usia pelajar, sehingga diperlukan sistem pengawasan yang efektif.

– Budaya digital yang permisif: Norma sosial di ruang digital sering kali berbeda dengan dunia nyata, sehingga pelajar perlu dibekali dengan nilai-nilai moral yang kuat.

Ketika generasi muda Indonesia sudah paham tentang literasi digital, maka kekuatan negara akan menjadi optimal, tidak mudah diserang oleh negara lain secara siber. Mampu membedakan mana informasi yang valid, dan mana informasi yang bisa memecah belah kesatuan bangsa dan mampu memanfaatkan teknologi sebagai alat pertahanan semesta.

Apalagi saat ini, untuk menyerang sebuah negara misalnya, cukup dengan teknologi siber saja, artinya jika mampu meretas teknologi sebuah negara, maka rahasia negara akan terbongkar, dan akan dengan sangat mudah untuk dijatuhkan, seperti yang sering terjadi terhadap negara Indonesia. Segala macam informasi yang terambil dari sebuah komunitas sekelas negara, akan menjadi ancaman nyata bagi negara tersebut

 

Penutup

Literasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan esensial bagi pelajar di era teknologi. Dengan literasi digital yang kuat, pelajar dapat menjadi pengguna teknologi yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab. Mereka tidak hanya mampu menghindari dampak negatif dunia digital, tetapi juga memanfaatkannya untuk pengembangan diri, prestasi akademik, dan kontribusi sosial.

Oleh karena itu, semua pihak, pendidik, orang tua, pemerintah, dan pelaku industri teknologi harus bersinergi untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung literasi digital. Hanya dengan cara ini, kita dapat mencetak generasi pelajar yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga bijak dalam menggunakannya.

Jakarta, 5 November 2025

Penulis adalah seorang Widyaiswara BPSDM Provinsi DKI Jakarta

 

 

 

 

 

*hjfa/ wi/ nf/ 050725

Views: 49

RELATED POSTS
FOLLOW US

One thought on “LITERASI DIGITAL BAGI PELAJAR INDONESIA SEBAGAI PILAR BIJAK DALAM ERA TEKNOLOGI

  1. Literasi ibarat kata pertama yang allah tugaskan kepada umat Nabi saw. Dan siapa yang berjarak dengan dunia digital di masa yang super modern ini maka ia akan tertinggal. Ibarat terperosok kembali ke jaman prasejarah. Itulah sebabnya kita bangun bersama atmosfir belajar sepanjang hayat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *