Dampak Wafatnya Ulama dan Fuqoha

Posted by : wartaidaman 06/11/2025

 

WARTAIDAMAN.com   

 

 

 

Dr. H.M.Suaidi,M.Ag.

 

Wafatnya ulama juga merupakan berita duka yang sangat dirasakan umat Islam. Bukan hanya jasadnya yang tiada, wafatnya ulama adalah pertanda bahwa ilmu di muka bumi ini lambat laun akan dicabut. Akibatnya bisa saja muncul beberapa ulama yang tidak memiliki keilmuan agama yang kompeten, bisa dibilang yang tidak memiliki keilmuan memadai, sehingganya akan menyesatkan umat. Hal ini pun sudah tertuang dalam hadist

يَقُولُ رسول الله: إِنَّ اللهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ النَّاسِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ، حَتَّى إِذَا لَمْ يَتْرُكْ عَالِمًا، اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا، فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا.

Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dari hamba-Nya (seketika), akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mencabut para ulama, sehingga ketika Allah tidak menyisakan satu pun dari ulama, maka manusia mengangkat pemimpin-pemimpin bodoh, mereka ditanya kemudian memberikan fatwa tanpa didasari ilmu (brutal), maka mereka sesat dan menyesatkan.” (Imam Nawawi, Kitab Syarah Nawawi Ala Muslim, (Beirut: Dar Al-ihya’ At-turats Al-Arabi) Juz 16 halaman 223).

Wafatnya ulama dan fuqaha (ahli fikih) membawa akibat yang sangat besar dan dianggap sebagai musibah tak tergantikan bagi umat Islam, karena hal tersebut berkaitan langsung dengan hilangnya sumber ilmu agama dan bimbingan spiritual. 
Beberapa akibat utama dari meninggalnya ulama dan fuqaha meliputi:

Beberapa akibat utama dari meninggalnya ulama dan fuqaha meliputi:

1. Tercabutnya Ilmu Agama: Allah SWT mencabut ilmu agama dari muka bumi secara bertahap dengan cara mewafatkan para ulama. Kepergian mereka berarti hilangnya salah satu sumber utama pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang Islam.
2. Merajalelanya Kebodohan dan Kesesatan: Tanpa bimbingan ulama sebagai penerang umat, potensi kegelapan, kebodohan, dan kesesatan menjadi lebih besar. Masyarakat berisiko tersesat karena kurangnya pemahaman yang benar tentang ajaran agama.
3. Munculnya Pemimpin dan Pemberi Fatwa yang Bodoh: Ketika ulama yang kompeten semakin langka, manusia cenderung mengangkat orang-orang bodoh atau yang berpura-pura alim sebagai pemimpin atau tempat bertanya. Orang-orang ini akan berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka tersesat dan menyesatkan orang lain.
4. Musibah Besar yang Tak Tertambal: Wafatnya ulama disamakan dengan musibah besar yang tak tergantikan, seperti kebocoran yang tak bisa ditambal, atau padamnya bintang penerang. Hal ini menunjukkan betapa krusialnya peran mereka dalam menjaga kemaslahatan umat.
5. Tanda-tanda Dekatnya Hari Kiamat: Meninggalnya ulama dalam jumlah besar juga disebutkan sebagai salah satu tanda semakin dekatnya hari kiamat, di mana ilmu akan diangkat dan kebodohan akan merajalela.

Kemudian sebuah pepatah Arab mengatakan

إذا ذقت حلوة الوصيلة لعرفت مرارة الفضيحة

Apabila kamu telah merasakan manisnya pertemuan, maka pasti kamu akan mengetahui (merasakan) pahitnya perpisahan.

Ulama dan para guru sudah banyak wafat. Tatkala kita sudah merasakan manisnya pertemuan bersama mereka, baik dalam rangka menyerap ilmu secara talaqqi (bertemu) ataupun tidak, maka pahitnya perpisahan pun kita rasakan. Terkadang kita tidak menyadari akan manisnya kehadiran beliau namun pahit yang kita rasakan akan benar-benar terasa ketika beliau sudah tiada.

Muga bermanfaat.

 

 

 

 

 

*anwi/ wi/ nf/ 041125

Views: 25

RELATED POSTS
FOLLOW US

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *