
WARTAIDAMAN.com
Nusantara, 16 Juni 2025 – Pendidikan anak usia dini dalam mewujudkan Pendidikan bermutu untuk semua merupakan program prioritas. Direktorat Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat melakukan akselerasi capaian Pendidikan bermutu dengan mengajak semua pihak.
Otorita Ibu Kota Nusantara dan INNOVASI bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat dan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, mengadakan Gelar Karya Inovasi Pembelajaran di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (13/3). Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian Program Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) PAUD melalui kemitraan yang telah dilaksanakan sejak 2023.
Program ini merupakan bagian dari implementasi visi pendidikan Ibu Kota Nusantara sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk IKN, yakni membangun ekosistem pendidikan unggul yang mendukung kebutuhan talenta masa depan dan menjadi teladan penyelenggara pendidikan nasional. Mulai tahun 2023, sebanyak 8 Sekolah PAUD atau 72 Guru Pembelajar yang mengikuti Program ini pada Angkatan 1 dan melihat kesuksesan pada Angkatan ke 2, maka tahun 2024 sebanyak 8 (delapan) sekolah PAUD atau 72 Guru Pembelajar juga terlibat dalam kegiatan ini. Dalam skema kemitraannya, PTK dari wilayah IKN belajar bersama dengan PTK PAUD dari wilayah DI Yogyakarta.
“Anak-anak usia dini adalah fondasi masa depan bangsa. Maka kualitas guru PAUD menjadi kunci. Kita ingin memastikan anak-anak di sekitar IKN mendapatkan layanan pendidikan terbaik sejak awal,” ujar Direktur Jenderal GTK, Nunuk Suryani, dalam sambutannya. “Kami tidak hanya fokus pada pusat IKN, tapi juga wilayah-wilayah di sekitarnya. Intervensi dilakukan untuk memperkecil kesenjangan kualitas layanan PAUD antara OIKN dan sekitarnya”, ujarnya. Ia menjelaskan bahwa tantangan terbesar justru terletak pada wilayah sekitar Otorita IKN (OIKN) yang selama ini belum mendapatkan akses pengembangan kapasitas guru dan pendampingan pembelajaran secara memadai.
Suparto, Direktur Guru PAUD dan PNF menyampaikan bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini menjadi unsur penting dalam mewujudkan Pendidikan yang bermutu, karena pengembangan karakter, koginitif, afektif dan psikomotorik berkembang di usia dini. Oleh karena itu, kita sebagai pendidik perlu mempersiapkan anak-anak kita dalam khususnya mendukung Ibu Kota Nusantara.”
Gelar Karya ini menjadi ruang berbagi praktik baik dari delapan satuan PAUD pembelajar yang telah menjalani program kemitraan, antara lain Kelompok Bermain (KB) Anggrek, KB Belia Binuang, KB Melati Harapan, SPS (Satuan Pendidikan Sejenis) Al-Quran An Nur, TK (Taman Kanak-Kanak) BAP Sinar Harapan Sepaku, TK Dewantara, TK ITCI Kenangan, dan TK Mitra Pradana yang terletak di wilayah penyangga IKN. Melalui model kemitraan antara PAUD Mitra dan PAUD Pembelajar, para pendidik saling belajar dan mendampingi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
APE Buatan Guru: Simbol Kemandirian dan Daya Cipta
Salah satu sorotan utama gelar karya adalah berbagai Alat Peraga Edukatif (APE) hasil buatan guru, dengan memanfaatkan bahan sederhana dan daur ulang seperti kardus, tutup botol, hingga kain perca. Hasilnya, lahir beragam media pembelajaran—dari papan huruf dan roda fonetik hingga ular tangga edukatif—yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
“Dulu kami hanya mengajar dengan suara dan papan tulis. Sekarang anak-anak bisa belajar membaca lewat roda baca pintar yang kami rancang sendiri,” ujar seorang guru saat mendampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti ketika melihat pameran di Gelar Karya Inovasi Pembelajaran.
Gelar Karya menampilkan capaian delapan sekolah dasar yang menjadi pusat praktik baik, hasil pendampingan intensif bersama Program INOVASI dan Otorita IKN sejak tahun 2023. Peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah di kawasan IKN dilakukan secara berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan intensif.
Kolaborasi Berkelanjutan sebagai Fondasi Penguatan PAUD
Pendidikan di IKN bukan sekadar pembangunan gedung dan kurikulum. Ia tumbuh dari kemitraan erat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Prof. Mukhlas, pakar pendidikan, menyatakan bahwa IKN telah menunjukkan bahwa kolaborasi adalah kunci. Ini bukan proyek sesaat, tapi model transformasi yang layak direplikasi di daerah lain.
Transformasi pendidikan di IKN adalah bukti bahwa perubahan tidak perlu menunggu sempurna. Dengan keberanian mencoba, keterbukaan belajar, dan keberpihakan pada anak, Nusantara bukan hanya menjadi ibu kota baru secara fisik—tetapi juga harapan baru bagi masa depan pendidikan Indonesia.
*anwi/ pjmi/ wi/ nf/ 180625
Views: 8